Kesiapan Pabrik Gula GMM-BULOG untuk melakukan giling perdana tahun 2017 pekan lalu dilakukan kirab manten tebu. (foto: ip-infoblora) |
Hal itu disampaikan oleh Direktur
Operasional PT.GMM-BULOG Saldi Aldryn disela acara selamatan giling
perdana yang dilaksanakan pekan lalu di komplek pabrik. Ia optimis
taarget itu akan bisa dipenuhi dengan melihat banyaknya petani tebu
yang ingin menjual tebunya ke pabrik.
“600 ribu ton itu akan digiling
selama lima bulan bulai 1 Mei hingga September mendatang. Dalam
setiap hari akan ada 4000 ton tebu yang masuk ke pabrik dan digiling
dengan kualitas Manis Bersih dan Segar atau MBS,” ucap Saldi
Aldryin.
Dari setiap 4000 ton tebu yang digiling
setiap hari itu, pihaknya menargetkan akan memperoleh gula MBS
sebanyak 600 ton siap jual ke pasaran.
Untuk kelancaran penggilingan itu,
pihak pabrik telah menyediakan lokasi parkir yang cukup luas di
halaman pabrik. Setidaknya bisa untuk menampung 500 truk tebu agar
bisa antri dengan tertib menunggu giliran giling.
“Kami memastikan tebu yang akan
digiling diutamakan adalah milik para kelompok tani Kabupaten Blora
lebih dahulu. Selanjutnya akan menampung tebu dari wilayah sekitar
Blora seperti Rembang, Pati, Grobogan dan lainnya,” lanjut Saldi.
Mendengar kabar akan dimulainya musim
giling itu, para petani tebu yang ada di Blora pun bernafas lega.
Ketakutan mereka tentang kabar bangkrutnya pabrik gula GMM pun
menghilang. Kini petani optimis tebu-tebu miliknya bisa dijual dengan
harga yang pantas ke pabrik yang ada di Todanan itu.
“Kami sangat senang mendengar pabrik
gula akan giling lagi. Hanya saja perlu adanya sinergitas antara
petani dan pabrik gula. Kami butuh jaminan harga yang layak dan
rendeman yang tinggi, minimal delapan. Dengan begitu petani akan
semangat menjual tebu ke pabrik, dan pabrik bisa tercukupi kebutuhan
tebunya. Saling menguntungkan,” kata Sunoto salah satu petani tebu
Blora. (ip-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar