Para juara lomba mirip Kartini foto bersama dengan Bupati, Ketua Tim Penggerak PKK dan Wakilnya. (foto: dok-infoblora) |
Puluhan perempuan
usia SMP-SMA mengikuti lomba mirip Kartini tersebut. Berusaha semirip
mungkin dengan pahlawan wanita Indonesia tersebut, banyak peserta
yang berhias diri dengan menggunakan konde ala Kartini dan memakai
kebaya dengan warna dominan hitam.
Satu persatu peserta
berjalan ke atas panggung layaknya gadis jawa jaman dahulu dengan
lemah lembut namun tetap berkharisma. Tidak hanya dinilai dari segi
penampilan kemiripan fisik saja, panitia juga menilai dari sisi
kecerdasan dengan memberikan pertanyaan tentang sejarah Kartini dan
perjuangannya.
Lomba mirip RA Kartini di Gedung Sasana Bakti Blora. (foto: dok-infoblora) |
Dengan berbagai
penilaian dan pertimbangan, juri akhirnya menetapkan Febriyan Desti
Cahyani sebagai juaranya. Gadis asal Kelurahan Karangjati yang kini
berstatus sebagai salah satu siswi di SMA Negeri 2 Blora tersebut
berhasil tampil terbaik dalam lomba tersebut.
“Alhamdulillah.
Senang rasanya bisa memenangi lomba mirip Ibu Kartini. Tidak
menyangka, padahal peserta lainnya juga cantik-cantik,” ucap Desty
yang juga dikenal sebagai penari tari tradisional ini.
Hj.Umi Kulsum Djoko
Nugroho selaku Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Blora mengapresiasi
lomba mirip Kartini yang diselenggarakan panitia. Ia berharap lomba
ini bukan sebagai ajang mirip tokoh semata, namun juga mengenali dan
memahami perjuangan Kartini untuk para kaum wanita. Khususnya bagi
para pemuda yang kini mulai lupa dengan sejarah Bangsa.
“Jadikan momentum
Hari Kartini sebagai penyemangat kaum perempuan di Kabupaten Blora
untuk terus berkarya dan berkreasi sesuai dengan kemampuannya. Segala
potensi yang dimiliki oleh sosok perempuan harus diasah dan
diberdayakan guna menunjang kesejahteraan keluarga,” ujarnya.
Ia mencontohkan
industri UKM Batik Blora yang sebagian besar dilakukan oleh kaum
wanita dan tidak bisa dilepaskan dari kaum wanita. “Melalui potensi
batik ini, perempuan di Blora bisa berkontribusi dalam pembangunan
ekonomi. Berkat karya para wanita ini, Blora kini dikenal juga dengan
batiknya,” terang Umi Kulsum.
Adapun Bupati Djoko
Nugroho yang hadir dalam acara tersebut mengapresiasi dan memberikan
pengakuan bahwa wanita Blora hebat-hebat. Untuk itu, Bupati meminta
agar seluruh wanita Blora bisa meneruskan perjuangan Kartini tentang
emansipasi wanita dengan tanpa melupakan kodratnya. “Seperti
Ibu-ibu PKK Blora yang matoh-matoh
ini,” tegasnya.
Selain lomba mirip
Kartini, dalam acara tersebut juga digelar lomba kudapan dari bahan
pangan lokal yang diikuti perwakilan PKK Kecamatan se Kabupaten
Blora. Sedangkan sebelumnya sejak bulan Maret juga digelar berbagai
kegiatan seperti donor darah, bakti sosial, perlombaan ibu-ibu,
hingga upacara bendera 21 April lalu. (ip-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar