Bupati Blora H.Djoko Nugroho (tengah) mengikuti rapat koordinasi rencana perbaikan drainase Kecamatan Cepu. (foto: ip-infoblora) |
BLORA. Seringnya banjir genangan
yang terjadi di ruas Jalan Ngareng Kecamatan Cepu saat hujan deras
sehingga membuat arus lalu-lintas tersendat dan kerusakan jalan
akhirnya direspon oleh Pemkab Blora. Respon disampaikan langsung oleh
Bupati Blora H.Djoko Nugroho yang menegaskan bahwa tahun 2017 ini
akan dilakukan perbaikan drainase di Kota Minyak tersebut.
“Tahun ini kita tata dan percantik
Cepu. Utamanya drainase agar saluran air lancar sehingga tidak
menimbulkan banjir genangan saat hujan turun deras,” ucapnya.
Untuk mengawali upaya tersebut, Jumat
(13/1/2017) Bupati bersama dengan Kepala Dinas Perumahan Pemukiman
dan Perhubungan (Dinrumkimhub) Blora Ir. Samsul Arief dan Camat Cepu
Djoko Sulistyono datang ke Pusdiklat Migas Cepu untuk berkoordinasi
tentang perbaikan saluran air di wilayah Ngareng. Kedatangan Bupati
disambut oleh Kabid Perencanaan Standarisasi Pengemangan PPSDM Migas
Ir. Henk Subekti Dipl.Eng beserta jajarannya.
“Kami ingin saluran drainase di Cepu
ini bisa lancar dan tidak menimbulkan banjir. Salah satunya yang
berada di Jalan Ngareng kami perlu koordinasi dengan Pusdiklat Migas
khususnya bidang PPSDM Migas. Pasalnya selokan pembuangan air di
wilayah Ngareng melintasi kawasan Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia Migas (PPSDM Migas),” kata Bupati.
![]() |
Kondisi Jalan Ngareng Kecamatan Cepu saat hujan deras pasti tergenang karena drainase buruk. (foto: dok-infoblora) |
Bupati berharap dengan pertemuan ini
akan ada kerjasama perbaikan drainase demi kepentingan bersama antara
Pemkab melalui Dinrumkimhub dengan PPSDM Migas. Karena saluran
pembuangan air dari Ngareng menuju Sungai Bengawan Solo melewati
kawasan Migas.
Menyikapi hal tersebut, Ir.Henk Subekti
Dipl.Eng menyampaikan bahwa pihaknya akan mendukung pembenahan tata
ruang wilayah Cepu. Khusus permasalahan aliran drainase yang
melintasi PPPSDM Migas dan banjir yang kerap terjadi wilayah Ngareng,
pihaknya telah melukakan survey beberapa waktu lalu.
“Hasil survey oleh tim kami beberapa waktu lalu salah satunya pada saluran depan asrama vyatra yang menuju ke arah sungai Bengawan Solo ternyata banyak sedimentasi sehingga aliran air menyempit. Kemudian di jalan Ngareng tersebut tidak ada saluran tembus di bahu jalan ke saluran dibawah trotoar, lalu banyak berdiri kios/toko diatas saluran, serta terjadi penyempitan saluran di sebelah asrama vyatra sehingga tertutup sampah,” jelasnya.
Adapun Kepala Dinrumkimhub Ir. Samsul
Arief menyampaikan bahwa untuk mengatasi genangan air saat hujan
turun, perlu adanya pengecekan drainase secara bersama-sama antara
Pemkab dan pihak PPSDM Migas. “Kita perlu koordinasi dan mengecek
secara langsung kondisi drainase yang ada di dalam dan diluar wilayah
PPSDM Migas, agar nanti bisa ditemukan penataan drainase yang tepat,”
ungkapnya.
Dalam waktu dekat, menurutnya akan
dilaksanakan pengecekan lapangan bersama-sama untuk penanganan
drainase di wilayah Ngareng. “Secepatnya kita upayakan,” tegas
Ir. Samsul Arief.
Sekedar diketahui, akibat buruknya
drainase di Jalan Ngareng Kecamatan Cepu mengakibatkan sering
terjadinya banjir dan kerusakan jalan. Bahkan beberapa hari lalu
warga setempat melakukan aksi blokade jalan dengan menanami pohon
pisang karena kerusakan jalan belum diperbaiki. (ip-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar