![]() |
Kondisi Jembatan Desa Ngadipurwo yang ambrol November lalu. Pemkab bertekad secepatnya akan membangun jembatan kembali setelah APBD 2017 disahkan. (foto: teg-infoblora) |
Hal
itu diungkapkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan
Umum (DPU) Kabupaten Blora, Drs. Bondan Sukarno, MM, guna menjawab
keresahan masyarakat yang menginginkan agar jembatan bisa segera
dibangun kembali.
“Sesuai
anjuran Pak Bupati, jembatan akan segera kita bangun dan diperlebar
karena jalur tersebut merupakan jalur utama menuju Tempuran dan
alternatif menuju Sayuran yang setiap hari banyak dilalui kendaraan
roda empat,” ucap Bondan Sukarno, kemarin.
Hanya
saja pelaksanaan pembangunan jembatan menurutnya belum bisa dilakukan
minggu ini, karena anggaran pembangunannya baru diusulkan dalam
kegiatan APBD 2017. “Kita sudah usulkan anggaran Rp 2,5 miliar
dalam APBD 2017. Semoga segera disahkan dan lelang pembangunan
jembatan bisa segera dilakukan agar proyek secepatnya berjalan,”
lanjut Bondan.
Diketahui
bersama, Rancangan APBD 2017 telah disepakati Bupati dan DPRD pada
pekan lalu dalam rapat paripurna DPRD. Saat ini pengesahannya
menunggu hasil evaluasi Gubernur Jawa Tengah. Pihaknya berharap
pertangahan Desember ini bisa segera turun evaluasinya sehingga RAPBD
2017 bisa disahkan menjadi APBD 2017.
Ia
yakin awal 2017 nanti atau bulan depan lelang proyek pembangunan
jembatan sudah bisa dilakukan dan kegiatan fisik bisa berjalan. “Kami
juga tidak ingin mengulur waktu, karena jembatan merupakan kebutuhan
vital masyarakat. Hanya saja kita harus sesuai aturan agar tidak
melanggar hukum dalam menggunakan anggaran daerah. Mohon doanya agar
bisa secepatnya dibangun,” paparnya.
Sambil
menunggu pembangunan jembatan permanen dari pemerintah, untuk
sementara ini masyarakat Desa Ngadipurwo membangun jembatan darurat
dari bambu dan kayu lainnya untuk menyeberangi sungai. Sehingga
kegiatan sehari-hari bisa dilakukan melalui jembatan darurat
tersebut.
Untuk
kendaraan roda dua dapat melintas namun dihimbau tetap hati-hati.
Sedangkan untuk kendaraan roda empat atau lebih dianjurkan berputar
melalui Desa Purwosari jika ingin ke Tempuran. Sedangkan yang dari
Blora bisa melalui jalan Seso-Sayuran.
Sementara
itu terkait runtuhnya jembatan Ngadipurwo, Bondan Sukarno
menjelaskan, penyebab runtuhnya jembatan itu akibat pangkal jembatan
tergerus derasnya arus sungai sejak beberapa hari terakhir. Dia
mengungkapkan, jembatan itu dibangun tahun 1970 dengan kontruksi dari
kayu dan pernah direhab tahun 1990 dengan mengganti plat beton serta
perkuatan pangkal bawah jembatan. (ag-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar