Home » , , » Komisi B DPRD Jateng : Pabrik GMM Harus Bisa Serap Semua Tebu Petani Blora

Komisi B DPRD Jateng : Pabrik GMM Harus Bisa Serap Semua Tebu Petani Blora

infoblora.id on 13 Apr 2016 | 03.00

Plt Sekda, Wakil Bupati, Ketua Komisi B dan Wakil Ketua Komisi B DPRD Jateng berdiskusi tentang kesejahteraan petani tebu di Kabupaten Blora. (foto: ag-infoblora)
BLORA. Pada hari Selasa (12/4) kemarin pimpinan dan seluruh anggota Komisi B DPRD Jawa Tengah datang ke Blora untuk melakukan reses atau kunjungan kerja guna menyerap aspirasi dan keluhan petani tebu mengenai keberadaan Pabrik Gula PT.Gendhis Multi Manis (GMM) di Desa Tinapan Kecamatan Todanan.

Dengan difasilitasi Pemkab Blora, anggota Komisi B DPRD Jawa Tengah berjumlah 16 orang yang dipimpin oleh M Chamim Irfani melaksanakan diskusi di Gedung Pertemuan Sekretariat Daerah bersama perwakilan petani tebu Kabupaten Blora.

Hadir pula dalam diskusi tersebut Wakil Bupati Blora H.Arief Rohman M.Si, Plt Sekda Blora Sutikno Slamet, Kabid Pengolahan Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Jateng Ir.Francisca Herawati Prastiyani M.Si, perwakilan GMM dan beberapa dinas terkait.

Saat membuka diskusi, Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si menyampaikan harapannya agar para petani tebu bisa sejahtera dengan keberadaan pabrik gula. Namun hingga saat ini masih banyak petani yang mengeluh karena banyak tebu mereka yang tidak bisa terserap oleh pabrik sehingga harus dilarikan ke luar daerah.

Begitu juga dengan Ketua Komisi B DPRD Jateng, M Chamim Irfani yang mempertanyakan kenapa petani tebu di Blora masih resah. Menurutnya dengan adanya pabrik gula di wilayah sendiri, seharusnya kesejahteraan petani tebu di Blora semakin baik. “Kita perlu mengetahui apa penyebab sebenarnya? Monggo para petani untuk menyampaikan unek-uneknya disini agar bisa kami bantu,” ucap Irfani.

Sementara itu, salah satu petani tebu Blora Anton Sudibyo yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) menyampaikan bahwa memang banyak petani yang trauma dengan GMM karena 2014 dan 2015 banyak tebu yang tidak terserap. Banyak kendala teknis yang terjadi, sehingga ia berharap 2016 ini bisa maksimal dan harga sesuai pasar.

RM.Yudhi Sancoyo wakil ketua Komisi B DPRD Jateng yang juga mantan Bupati Blora 2007-2010 berharap forum tersebut bisa menyerap semua keluhan petani dan bisa mencarikan solusi bersama-sama agar petani tebu di Blora bisa sejahtera.

“Minyak dan Gas Bumi di Blora dikuasai pusat, kayu jati juga tidak bisa diharapkan banyak untuk perekonomian karena dikuasi Perhutani. Hanya pertanian yang PRDB nya paling besar di Blora, maka petani harus diperhatikan dan disejahterakan. Termasuk petani tebu,” tegas RM.Yudhi Sancoyo.

Menurutnya jika memang pada taun 2014 dan 2015 lalu ada kendala yang terjadi sehingga penyerapan tebu petani lokal belum bisa maksimal. Ia ingin 2016 ini GMM harus siap produksi dengan kapasitas penuh sehingga semua tebu petani bisa terserap.

“GMM yang dideklarasikan sebagai pabrik berbasis plasma atau berbasis petani tebu harus benar-benar diwujudkan. Jangan justru mengolah tebu dari lahan milik sendiri atau gula rafinasi (raw sugar). Rendeman tabu di GMM sudah baik, yakni sebesar 8,39. Nah ini harus benar-benar dimaksimalkan agar petani bisa merasakan manisnya tebu yang sebenarnya. Aku iki wakilmu di DPRD Jateng, jadi kalau ada apa-apa silahkan curhat agar kami bisa membantu,” lanjut Yudhi Sancoyo.

Perwakilan GMM sendiri, Wahyu menyatakan bahwa pabrik miliknya tahun 2016 ini siap giling dengan kemampuan penuh. Mereka mengakui jika 2014 dan 2015 kemarin kapasitas giling memang belum maksimal lantaran masih melakukan penyesuaian kemampuan mesin dan sejumlah perawatan. (rs-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved