Warga binaan penghuni Panti Rehabilitasi Sosial Pamardi Karya di Desa Ngampel Blora dilatih membatik. (foto: rs-ib) |
Seperti yang dilakukan pada Rabu (13/4) kemarin, warga binaan tampak
antusias mengikuti kegiatan membuat batik dengan dibimbing oleh 3 pengasuh
panti rehabilitasi sosial yakni Dian Sulistyaningtyas, Sopiah dan Sumini.
“Kami sudah 3 tahun ini melakukan pelatihan ketrampilan membatik.
Antusias mereka juga bagus, dan sangat kreatif. Kebanyakan mereka membuat motif
batik sesuai dengan kreatifitasnya. Kami hanya mengarahkan saja agar proses
pembuatan batiknya bisa berjalan dengan baik,” jelas Dian, salah satu
pembimbing ketrampilan batik, saat dihubungi Info Blora kemarin.
Beberapa batik yang dihasilkan warga binaan tampak bagus, sementara 2 warga disamping tersebut sedang menggambar motif batik di kain putih. (foto: rs-ib) |
Setidaknya dari 58 warga penghuni Panti Sosial Pamardi Karya, ada
10 orang yang bersedia membuat batik. Diantaranya Dewi Sukesi, Winarti,
Samsudin, Indra, Saropah, Diah, Poniati, Wardoyo, Teguh dan Nur Cahyati. Mereka
membuat batik dengan motif kupu-kupu, ikan, daun dan banyak lagi motif lainnya.
“Kami tidak memaksa mereka harus membuat batik, namun didasarkan
pada kondisi kejiwaan warga binaan. Jika jiwanya sedang terganggu maka proses
membatik tidak bisa dilakukan,” lanjut Dian.
Sementara itu Kasi Rehabilitasi Sosial, Sri Rusmanto menyatakan
bahwa tujuan diadakannya pelatihan membatik adalah untuk menggali potensi bakat
warga binaan. “Membatik bukan hanya menggambar motif, namun juga seni mewarnai.
Dengan adanya ketrampilan membatik, mereka akan memiliki kemampuan baru yang
bisa menunjang kehidupannya kelak jika sudah benar-benar dinyatakan sembuh,”
kata Sri Rusmanto.
Tidak hanya membatik, warga binaan di Panti Rehabilitasi Sosial “Pamardi
Karya” juga dilatih ketrampilan yang lain seperti membuat kerajinan pot bunga,
pelatihan membuat batako dan belajar lainnya. (rs-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar