![]() |
Gubernur Ganjar Pranowo memamerkan batik pesanannya dari media twitter kepada Iffah Hermawati yang meminta pembangunan gedung sebagai media pemasaran hasil UMKM. (foto: ag-infoblora) |
Hal tersebut ia kemukakan ketika menanggapi usulan Ketua Komisi C
DPRD Blora Iffah Hermawati yang meminta bantuan pembangunan gedung showroom guna
penjualan produk UMKM para ibu-ibu desa di Kecamatan Cepu.
“Duh gedung maneh. Kula
sampun nate bangun gedung UMKM Center Jawa Tengah ing Srondol Semarang kangge
dodolan produk kerajinan, nanging sakniki sepi. Pengelolane bingung soale
jarang disinggahi pengunjung. Padahal lokasine ing pinggir dalan gede
Semarang-Jogja,” jelas Ganjar dalam bahasa jawa.
![]() |
Iffah Hermawati, Ketua Komisi C DPRD Blora yang meminta bantuan pembangunan gedung untuk pemasaran produk UMKM ke Gubernur Ganjar Pranowo. (foto: ag-ib) |
“Bu Iffah, contohnya saya beberapa hari lalu pesan batik dari
Blora melalui twitter. Banyak anak-anak Blora yang memberitahu saya kalau di
Blora ada batik yang bagus. Dan memang menurut saya batik ini bagus, saya
pecinta batik. Saya langsung pesan dan tadi pagi (kemarin-red) pembuat batiknya
menghubungi saya minta ijin untuk ketemu langsung. Mana orangnya sini maju,”
ucap Ganjar.
Kemudian majulah 2 orang perempuan berhijab mengenakan pakaian
hitam yang identik dengan pakaian Samin Blora naik ke panggung menemui Ganjar
Pranowo. Ternyata perajin batik Blora yang dipesani Pak Ganjar Pranowo adalah
Mbak Ana Nimas dan Mbak Vesta.
Mereka berdua membawakan 2 macam batik masing-masing dengan motif
Samin Surosentiko dengan warna dasar hitam kombinasi corak coklat dan motif
Bambu Jaipong dengan warga dasar hijau kombinasi corak kuning.
“Nah ini buktinya, saya tidak kenal perajinnya. Mereka juga tidak
kenal Gubernurnya, tetapi bisa menawarkan produk kepada Gubernur lewat twitter.
Ini yang disebut digital marketing. Jadi pelaku UMKM sekarang tidak perlu
pusing memikirkan tempat untuk jualan. Cukup dengan media sosial kita bisa
berdagang ke seluruh dunia,” paparnya.
Ia mengajak kepada semua pimpinan daerah khususnya dinas yang
membidangi UMKM agar lebih mengutamakan bimbingan dan pembinaan daripada
pembangunan gedung yang biayanya mahal dalam mendukung pemasaran kerajinan
rakyat.
“Yang penting kita harus melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM,
ciptakan kualitas yang bagus, ajari membuat design atau model, packaging atau
pengemasan, pemasaran dengan digital market, dan terakhir manajemen. Pasti
nanti akan sukses,” tegas Ganjar.
Hadir dalam acara musrenbangwil tersebut seluruh jajaran SKPD
Pemprov Jawa Tengah dan Bupati se eks karesidenan Pati. Serta jajaran forum
komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) dari Blora, Rembang, Pati, Kudus dan
Jepara. (tio-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar