![]() |
Contoh design Pasar Induk Blora karya Heru Chandra D seorang arsitek asal Kab.Blora yang memenangi program sehari jadi walikota bersama Ridwan Kamil di Bandung. (foto: heru) |
“Saya ingin Pasar Induk nantinya dibangun di lahan
yang luas untuk menampung semua pedagang. Satu lantai saja namun besar, terdiri
dari beberapa blok sesuai jenis komoditas perdagangan. Coba nanti design nya
dilombakan agar masyarakat bisa ikut memberikan masukan atau saran terkait
model pasarnya. Biar nanti diatur Bappeda dan Disperindagkop UMKM,” ujar Kokok,
sapaan akrab Djoko Nugroho.
Tidak hanya pasar, Bupati yang juga mantan Dandim
Rembang ini juga menyatakan keinginan Pemkab untuk melakukan renovasi Masjid
Agung Baitunnur Blora. Menurutnya Masjid Agung Baitunnur Blora sudah lama tidak
direnovasi, setiap pelaksanaan sholat Jumat jamaahnya meluber hingga ke trotoar
Alun-alun, terlebih minimnya area parkir sering membuat jalan depan masjid
macet.
“Masjid itu milik Pemkab, mohon ijin kepada para tokoh
agama, kyai, dan takmir karena saya ingin membangunnya agar kebih besar dengan
tanpa merubah bentuk asli soko guru papat di dalamnya. Bagaimana designnya,
nanti akan dilombakan bersama dengan design pasar,” lanjutnya.
Ia juga meminta agar tanah kosong di sebelah utara
masjid untuk segera dibeli untuk perluasan. “Tanah ning sebelah kae ndang dituku, ben masjid’e iso dikembangkan ke
arah utara. Ijin Pak Kyai, agar dibantu untuk negosiasi pembelian tanahnya.
Pemkab akan memfasilitasi,” katanya.
Ia menyadari selama ini beberapa kali muncul gagasan
pembangunan masjid namun selalu gagal, entah apa penyebabnya tidak jelas. “Angger arep bangun tuku tanah sebelah kok
gagal, mesti ono sing ora beres. Ora usah golek bathi, sing penting bangun
kanggo kebutuhan masyarakat Blora. Yakin, Gusti Allah sing bales,” tegas
Kokok. (rs-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar