Bupati Blora H.Djoko Nugroho menanyai para dokter yang baru dilantik jadi PNS di Pendopo Kabupaten, Selasa (29/3) kemarin. (foto: ag-infoblora) |
Setidaknya dari 664 PNS yang diangkat, ada 41 PNS
dari tenaga kesehatan yang terdiri dari 5 dokter umum, bidan dan perawat
sejumlah 36 orang.
Kepada para tenaga kesehatan ini, Bupati Kokok (sapaan akrab Djoko Nugroho) langsung memberikan perhatian khusus agar bisa benar-benar melayani rakyat ketika sedang membutuhkan layanan kesehatan baik di rumah sakit ataupun puskesmas.
Kepada para tenaga kesehatan ini, Bupati Kokok (sapaan akrab Djoko Nugroho) langsung memberikan perhatian khusus agar bisa benar-benar melayani rakyat ketika sedang membutuhkan layanan kesehatan baik di rumah sakit ataupun puskesmas.
“Bar
dilantik kok sajake ora do seneng, ono sing meneng wae ora ngguyu blas. Kui
mesti nek ora dokter, bidan ya perawat. Jane iki do kenopo leh, diwenehi SK
pengangkatan kok ekspresine biasa wae. Ojo nganti pas ngelayani masyarakat do
mbesengut wae. Pasien kui cepet mari yen dokter lan perawate murah senyum,
ramah lan menehi semangat,” kata Kokok dalam
bahasa jawa, disamput tawa tamu undangan.
Ia berkata seperti itu dikarenakan masih banyak
keluhan masyarakat tentang mutu layanan kesehatan yang masih buruk di Kabupaten
Blora.
“Sering saya dilapori ada dokter atau perawat
yang jutek, galak, senyumnya mahal, justru membuat pasien takut. Hal-hal
seperti ini jangan sampai terulang. Apalagi jenengan semua merupakan PNS-PNS
baru, harus bisa menciptakan suasana yang lebih bagus. Dokter yang galak justru
akan membuat psikologi pasien jatuh dan semangat sembuhnya hilang, utamakan
senyum,” tegas Bupati Kokok.
“Untuk 5 dokter umum yang baru saja menerima SK
PNS, coba maju kedepan. Saya minta agar nanti ditempatkan semuanya di Puskesmas
Randublatung. Blora Selatan butuh pelayanan kesehatan yang bagus karena jauh dari
rumah sakit. Saya minta 5 dokter ini bersedia,” lanjut Bupati Kokok.
Sedangkan untuk kualitas dokter, menurut Bupati kedepan
akan terus ditingkatkan. Pemkab akan menyekolahkan lagi agar kualitas dokter
dan tenaga kesehatan di Kabupaten Blora bisa meningkat.
“Coba nanti dokter-dokter yang sering salah
diagnosa itu disekolahkan lagi biar pintar. Kalau perlu dibawa ke Elisabeth
Semarang ata Betesda Jogja biar menimba ilmu disana. Saya gerah jika mendengar
statement pelayanan kesehatan di Blora jelek,” ungkap Djoko Nugroho.
Dirinya juga meminta Dinas Kesehatan untuk terus
meningkatkan fasilitas kesehatan baik di Puskesmas maupun Rumah Sakit. “Semua
peralatan yang sudah tidak sesuai tolong anggarkan lagi untuk pengadaan yang
baru dan canggih. Untuk rakyat kita sendiri jangan setengah-setengah,” pungkas
Kokok. (tio-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar