![]() |
Petugas Pertamina menyelidiki penyebab kebakaran pipa setelah api berhasil dipadamkan tim pemadam kebakaran. Tanaman hutan sekitar pipa pun tampak hangus terbakar. (foto: teg-ib) |
Kebakaran yang belum diketahui penyebab pastinya itu terjadi sekitar pukul 06.00 WIB. Dalam kejadian itu sempat terjadi kemacetan arus lalu lintas hingga beberapa km karena asap membesar di tepi jalan sehingga membuat pengendara kendaraan takut melintas.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Blora, Sri Rahayu melalui salah satu petugas pemadam kebakaran Agung Triyono
mengatakan informasi yang masuk ke kantor BPBD kurang lebih pukul 06.30 WIB.
Mendapat informasi itu kami langsung menuju lokasi kejadian. Sesampai di lokasi
api sudah besar membakar lokasi sekitar pipa yang menyalurkan minyak dari sumur Nglobo Jiken menuju Cepu tersebut.
“Kami bersama tim BPBD lainya membawa satu unit mobil
pemadam kebakaran dan dua unit mobil suplay air untuk memadamkan api yang
membesar begitu cepat,” ungkapnya.
Dalam kejadian itu sebanyak 5 mobil unit pemadam
kebakaran dan dua unit tangki suplay air dikerahkan untuk memadamkan dan
kobaran api yang menyala semakin besar baik dari BPBD Blora maupun pemadam
milik Pertamina EP 4 Cepu.
“Lima tangki itu dua dari pertamina, satu dari
pusdiklat migas dan satu dari BPBD Blora dan dua tangki supaly dari BPBD
berhasil memadamkan api sekitar dua jam kemudian setelah kejadian,” terangnya.
Legal and relation PT GCI, Danardono Hermawan, mengaku
setelah pihaknya mendapat laporan tersebut, tim HSSE PT GCI langsung datang
kelokasi untuk melokalisir kebakaran. Tim HSSE PT GCI juga telah melokasir
tumpahan minyak untuk menghindari pencemaran lingkungan yang lebih parah.
“200 meter sudah dilokalisir. Komitmen kami tetap
nomor satu untuk masalah lingkungan. Kalaupun ada yang kurang tetap akan kami
perbaiki,” katanya.
Pihaknya mengaku juga belum mengetahui penyebab
kebakaran dan kebocoran pipa. Sebab pipa masih dalam kondisi baik dan masih
layak. Sehingga kemungkinan bocor akibat usia pipa yang sudah tua sangat kecil.
“Kami masih melakukan penyelidikan dan
pendalaman. Nanti kita menunggu dari tim. Karena bukan hanya dari satu bagian
saja. Selain itu kami juga sering melakukan inspeksi rutin. Kalaupun ada yang
sudah tidak baik pasti akan kami ganti,” ungkapnya.
Danardono menambahkan hal seperti ini juga tidak ia
duga sebab pihaknya terus melakukan patroli rutin setiap harinya. Sehingga
adanya hal seperti ini jugadiluar dugaan. “ Ya kurang
tahu penyebabnya tapi setiap harinya kami terus lakukan patroli rutin,” terangnya.
Dari pantauan di lapangan, para pekerja tampak sibuk
melokalisir minyak yang mengalir menyusuri kali dan kemudian
memasukkannya kedalam drum penampung minyak. Pihaknya mengaku belum tahu
pasti kerugian yang alami. “Untuk potensi kerugian pasti ada. Tapi kami belum
menghitungnya,” terangnya.
Sedangkan Kapolsek Sambong, AKP Joko Priyono mengaku
dari kejadian ini pihaknya masih melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut. “Kami masih
melakukan pendalaman, untuk memastikan apa penyebabnya,” katanya. (teg-ib)
0 komentar:
Posting Komentar