Home » , » Demi Mudik Lebaran, Warga Bertaruh Nyawa Menyeberang Sungai Bengawan Solo

Demi Mudik Lebaran, Warga Bertaruh Nyawa Menyeberang Sungai Bengawan Solo

infoblora.id on 20 Jul 2015 | 16.30

Sekitar 20 motor dijejal di atas perahu penyeberangan Sungai Bengawan Solo pemisah Blora-Bojonegoro.
BLORA. Perayaan lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1436 H sangat berarti di kalangan warga muslim yang identik dengan mudik atau pulang kampung serta saling berkunjung silaturahmi. Seperti yang dilakukan warga sekitar aliran sungai Bengawan Solo di perbatasan Blora-Bojonegoro tepatnya Kecamatan Kradenan.

Hingga H+2 lebaran, mereka rela bertaruh nyawa menyeberangi sungai Bengawan Solo yang berada di perbatasan 2 provinsi yakni Desa Medalem Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora Jawa Tengah dengan Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho, Bojonegoro, Jawa Timur.

Saat lebaran seperti ini banyak warga yang memanfaatkan perahu kecil untuk menyeberang ke Jawa Tengah maupun ke Jawa Timur. Mereka memilih naik perahu sampan karena lebih dekat, daripada harus memutar 30 kilometer lewat  jembatan Cepu - Padangan yang ada di Kabupaten Blora (Jawa Tengah) - Bojonegoro (Jawa Timur).

Selain itu yang sangat mengkhawatirkan adalah perahu yang mereka gunakan kondisinya kurang layak, sebab mengalami kebocoran pada bagian bawah. Digunakanlah diesel penyedot air agar tidak banyak air yang masuk ke perahu yang dinaiki warga.

Dalam penyeberangan ini, penumpang sering melebihi batas muatan. Sekali jalan dipaksakan mengangkut 28 motor dan 40 orang.  Ironisnya di jasa penyeberangan ini tidak dilengkapi alat pelindung diri seperti pelampung atau sejenisnya.

Warga Kradenan antri nyeberang sungai karena perahu hanya ada 1 buah.
Sebenarnya warga cemas dengan keadaan perahu yang mereka tumpangi namun mereka sudah terbiasa dengan keadaan ini. Sampai saat ini belum ada perhatian dari pemerintah tentang penyeberangan ini.

Warga sudah lama menginginkan adanya pembangunan jembatan di wilayah ini. Dengan adanya jembatan setidaknya bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi di kedua sisi sungai. Selama ini warga yang tinggal di Kecamatan Ngraho Bojonegoro Jawa timur juga memiliki sawah atau pekerjaan di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Begitu pula sebaliknya.

Menurut Mahmud salah satu penumpang yang habis berkunjung ke tempat saudaranya yang ada di Kabupaten Blora, dia sudah terbiasa menaiki perahu tersebut karena ini satu-satunya akses paling dekat dari rumahnya yang ada di Bojonegoro.

“Saya berharap kedepan ada pembangunan jembatan di wilayah perbatasan ini. Semoga kedepan jalur penghubung 2 provinsi ini bisa dibangun jembatan permanen agar perekonomian warga bisa berjalan lancar tanpa harus was-was ketika menyebrangi Sungai terpanjang di pulau jawa ini,” harap Mahmud, Senin (20/7).

“Kalaupun tetap menggunakan penyeberangan perahu, minimal ada dua perahu yang beroperasi dengan kelengkapan alat keamanan seperti pelampung mengingat besarnya arus Bengawan Solo. Kalau ada dua perahu penumpang bisa segera terangkut semua dan tak harus menunggu lama di tempat sandar perahu seperti ini,” pungkas Mahmud. (ar-infoblora)
Share this article :

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Tempatku dewe ngunggar pasir


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved