Home » , » Diserang Gulu Pedot, Produksi Padi di Desa Bangoan Jiken Menurun

Diserang Gulu Pedot, Produksi Padi di Desa Bangoan Jiken Menurun

infoblora.id on 14 Apr 2015 | 04.00

Petani Desa Bangoan keluhkan penurunan hasil produksi padi dikarenakan serangan hama gulu pedot atau busuk batang.
BLORA. Produksi padi milik petani di sejumlah wilayah menurun drastis jika dibandingkan panen tahun lalu. Di Desa Bangoan, Kecamatan Jiken, sejumlah petani yang saat ini sudah memulai panen, menyatakan jika panen kali ini menurun.

Sariman, salah satu petani di Desa Bangoan, Kecamatan Jiken mengatakan jika menurunya hasil panenya tersebut karena terserang hama, sehingga mengakibatkan batang padi membusuk.

”Memang pada musim panen ini produksi padi menurun jauh. Penyebabnya terkena penyakit Gulu Pedot (busuk batang),” ujarnya.

Dia menyebutkan, penurunan produksi panen padi saat ini sekitar 40 persen dari kondisi normal. Sebelumnya, dalam seperempat hektare lahan padi miliknya,katanya  bisa menghasilkan 1,1 ton gabah. Namun, pada panen kali ini hanya menghasilkan sekitar 700 kilogram gabah. 

”Penurunanya lebih separuh dari hasil tahun lalu. Kondisi seperti ini jelas sangat terasa bagi kami, mengingat perawatanya juga membutuhkan biaya mahal,” katanya.

Penyakit busuk batang yang menyerang, katanya terjadi pada saat tanaman berumur sekitar 80 hari. Sebelumnya, tidak ada tanda-tanda tanamannya akan terserang penyakit busuk batang. Akibat serangan busuk batang ini, bulir padi kosong. 

”Kalau sudah kopong, otomatis produksi tanaman akan menurun. Petani juga rugi, karena biaya produksi yang sudah dikeluarkan tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh,” ungkapnya.

Hal yang sama juga dirasakan Sugirman. Menurutnya, hama batang busuk tersebut disebabkan hama yang ada didalam batang padi, sehingga sulit untuk menanganinya. ”Hama tersebut juga pernah terjadi tahun sebelumnya.Namun tahun ini semakin parah. Tentu ini membuat semakin resah para petani yang memiliki lahan tanam sedikit,” ujarnya.

Untuk mengatasi hama tersebut, katanya sudah berbagai upaya dilakukan para petani. Seperti halnya dengan cara menyemprot tanaman padi menggunakan insektisida. Bahkan, setelah terserang penyakit, intensitas penyemprotan insektisida ditingkatkan. 

Namun, hal itu tidak membuahkan hasil. Justru bulir padi menjadi tidak berisi. ”Sudah kami lakukan beberapa upaya agar bisa membasmi hama tersebut, namun masih gagal dan bulir padi yang terserang hama masih saja kopong,”  pungkasnya. (Priyo-Koma | Jo-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved