![]() |
Warga RT 01 RW 01 Kelurahan Tempelan Blora mendatangi rumah Sumardi yang tewas karena gantung diri di dalam kamar, kemarin. |
Kepastian gantung diri tersebut diketahui
karena masih ada tali tampar yang melilit leher pria beranak empat ini.
Yakni Sunarni (50) mantan istri korban yang
pertama kali menemukan keganjilan di rumah Sumardi.
Ketika itu Sunarni yang sedang berkunjung ke
rumah Sumardi akan melaksanakan sholat dzuhur. Usai ambil wudzu hendak menuju
kamar memakai mukena, ternyata kamar tertutup dan pintu terkunci dari dalam.
Padahal menurut pengakuannya pintu tersebut tidak pernah terkunci.
“Biasanya pintu tidak pernah ditutup, apalagi dikunci. Aneh saja, saya ketuk-ketuk juga tidak ada jawaban dari dalam
kamar,” ujarnya.
Sunarni yang merasa curiga kemudian meminta
bantuan sejumlah tetangga untuk memeriksa keadaan. Salah seorang tetangga lalu
melihat kondisi dalam kamar dengan cara memanjat dinding menggunakan kursi.
Saat itulah terlihat Sumardi sudah dalam kondisi terbujur di belakang pintu kamar dan
tidak bergerak. Mengetahui hal tersebut, sejumlah warga langsung mendobrak
pintu kamar.
Begitu pintu terbuka, Sumardi sudah tidak
bergerak. Lehernya terlilit tali tampar yang terikat pada salah satu ventilasi atas pintu kamar. Warga
menduga, saat gantung, Sumardi menggunakan kursi untuk tumpuan.
”Ketinggian ventilasi dengan lantai sangat
pendek. Selain itu juga ada kursi yang sepertinya habis digunakan untuk
memanjat,”
tutur salah seorang tetangga korban, Seto Purnomo.
Seto menambahkan, sebelum nekat mengakhiri
hidupnya dengan gantung diri, tidak terlihat tanda-tanda aneh yang ditunjukkan
oleh Sunardi. Hanya saja, belakangan ini sejumlah warga mendengar korban sering
mengeluh. Sebab, penyakit paru-paru yang selama ini dideritanya tidak kunjung
sembuh.
“Setahu warga, selama ini tidak ada masalah
keluarga atau yang lain. Beberapa kali memang keluar masuk rumah sakit. Mungkin
karena frustasi tidak sembuh-sembuh yang membuatnya nekad mengakhiri hidup,”
imbuh Seto.
0 komentar:
Posting Komentar