![]() |
Pipa untuk saluran air bersih mulai ditanam di bawah tanah tepi Jl.Blora-Cepu kemarin, nantinya untuk menyalurkan air hasil olahan dari Bengawan Solo ke Blora. |
BLORA. Pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Cipta
Karya Kementerian Pekerjaan Umum akan membangun Sistem Penyediaan Air
Minum (SPAM). Proyek tersebut
diperkirakan mempu memproduksi
air sebanyak bersih 200
liter per detik. Proyek
senilai Rp 135 miliar ini diharapkan dapat mengurangi dampak kekeringan yang
sering terjadi di Kabupaten Blora. Khususnya saat musim kemarau tiba.
Sejak akhir bulan Februari lalu, pengerjaan proyek sudah mulai dilakukan.awal
pengerjaan proyek dilakukan di titik perbatasan anatara Kecamatan Cepu dan
Sambong. Tepatnya mulai dari depan kompleks perumahan Cepu Asri. Selain
jaringan pipa, infrastruktur lain yang juga akan dibangun yaitu pengolahan air
dan jaringan pipa transmisi.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Blora, Samgautama
Karnajaya mengatakan, tahap perencanaan proyek SPAM telah dilakukan tahun 2014.
Sedangkan pengerjaan fisik, ditargetkan akan terselesaikan tahun ini. “Panjang jaringan pipa
transmisinya kurang lebih 40 kilometer. Mulai dari Kecamatan Cepu hingga
Kecamatan Blora Kota,” katanya kemarin.
Menurutnya,
anggaran untuk proyek SPAM di Kabupaten Blora ini merupakan yang terbesar di
Indonesia. Karena sepengetahuannya, proyek serupa di sejumlah daerah di Jawa
Tengah maupun di wilayah Indonesia lainnya, nilai anggarannya di bawah Rp. 100
miliar. “Ini merupakan yang terbesar, semoga
benar-benar bisa bermanfaat nantinya,” ungkapnya
Pihaknya juga menjelaskan, rencananya, air sungai Bengawan
Solo yang mengalir di Kecamatan Cepu akan digunakan sebagai sumber air baku.
Adapun infrastruktur yang akan dibangun dalam proyek SPAM ini meliputi bangunan
penangkap air (intake) dari badan sungai. Sehingga air bersih dari proyek
SPAM ini akan bisa dinikmati masyarakat di enam kecamatan. Yaitu Cepu, Sambong,
Jiken, Bogorejo, Jepon dan Blora Kota.
“Dengan adanya SPAM, diharapkan permasalahan
ketersediaan air bersih yang terjadi setiap musim kemarau bisa teratasi,sehingga
masyarakat tidak kekurangan air bersih” jelasnya.
Sementara
itu Direktur Utama (Dirut) PDAM Blora, Eko Budi Risetiawan mengemukakan, selama
ini produksi air PDAM di Kabupaten Blora hanya mencapai 180 liter per detik.
Itupun jika persediaan air baku dalam kondisi normal. Dengan jumlah pelanggan
sebanyak 13.560 kepala keluarga (KK). Namun setelah proyek SPAM selesai dan
seluruh jaringan pipa telah terpasang, PDAM merencanakan menambah jumlah
pelanggan. “Kami
merencanakan jumlah pelanggan baru 8.000 KK,agar semakin banyak yang ikut
merasakan” ungkapnya.
Pelaksana
tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Blora, Bondan Sukarno
menjelaskan, semua pekerjaan dalam proyek SPAM dilakukan oleh Kementerian PU.
Dalam hal ini Dirjen Cipta Karya. Pemkab Blora hanya membantu penyediaan
fasilitas berupa lahan dan ditambahkan, pemasangan jaringan pipa dari Cepu
menuju Blora akan dilakukan di tepi jalan provinsi.
“Koordinasi
telah dilakukan dengan pihak terkait, termasuk Perhutani. Sebab, jalur pipa
yang akan dibangun juga melewati kawasan hutan.Pembebasan lahan yang akan
ditempati juga sudah selesai,” terangnya. (Teg-koma | Jo-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar