![]() |
Lampu Taman Bangkle bagian belakang (utara) hilang semua tinggal tiangnya. Sementara itu jalan dibawahnya ditumbuhi rumput liar terkesan tak ada perawatan. |
Jalan taman juga penuh tumbuhan liar sehingga bunga yang ditanam
tertutup rimbunnya rumput. Sementara itu di sisi barat juga dijumpai banyak
sampah berceceran. Kondisi ini membuat para pengunjung semakin risih dan merasa
tidak nyaman.
Anisa (25) warga sekitar yang sering berkunjung disitu mengaku
heran dengan sistem perawatan di taman yang bersebelahan dengan SDN 2 Bangkle
dan Batalyon Infanteri 410 Blora. “Padahal taman baru diperbaiki tahun lalu
(2014), tapi baru berjalan beberapa bulan sudah ada banyak kerusakan dan minim
perawatan sehingga beberapa fasilitas pelengkap rusah, banyak lampu yang hilang
dan sampah plastik berceceran,” paparnya.
![]() |
Bangunan toilet taman pun tidak luput dari aksi vandalisme berupa coretan dari cat pilox dan pintu toilet rusak. |
Namun sayangnya banyak para pengunjung yang tidak bisa ikut
menjaga kebersihan taman, khususnya anak muda yang sebagian diantaranya
melakukan aksi coret-coret (vandalisme),” jelasnya.
Sementara itu, Andry (28) seorang
pemerhati taman berpendapat bahwa pembangunan sebuah taman untuk ruang terbuka hijau seharusnya diikuti dengan upaya
perawatan. “Membuat taman untuk aktifitas warga kota itu tidak sekedar
membangun, tetapi seharusnya juga dibuat alur perawatannya. Ada yang ditugasi
untuk menjaga kebersihan taman. Selain itu pengunjung juga harus sadar bahwa
menjaga kebersihan taman merupakan kewajiban bersama,” jelasnya.
“Semoga masyarakat sekitar melalui pihak
desa atau kelurahan bisa mengambil inisiatif melakukan perawatan sambil
berkoordinasi dengan pemerintah setempat. Agar kedepan taman yang dibangun
untuk ruang terbuka hijau bisa kembali ke fungsi semula dengan indah dan
terawat,” harapnya. (Tio-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar