Home » , » Kabupaten Blora Jadi Percontohan Teknologi Pertanian Modern di Indonesia

Kabupaten Blora Jadi Percontohan Teknologi Pertanian Modern di Indonesia

infoblora.id on 19 Mar 2015 | 14.30

Bupati Blora Djoko Nugroho ditemani salah satu petani mencoba alat pengolah tanah pasca panen untuk persiapan masa tanam selanjutnya di Desa Gabusan Kecamatan Jati, kemarin.
BLORA. Kabupaten Blora menjadi salah satu dari tiga kabupaten di Indonesia yang dijadikan percontohan penerapan teknologi pertanian modern. Dijadikannya Kabupaten Blora sebagai percontohan penerapan teknologi pertanian menurut Bupati Djoko Nugroho karena selama ini pertaniannya dinilai berhasil oleh pemerintah pusat. Ditetapkannya Blora sebagai percontohan pertanian modern merupakan suatu kebanggaan para petani, pemerintah daerah dan juga seluruh warga Kabupaten Blora.

“Dengan menggunakan alat-alat pertanian modern keuntungannya luar biasa. Harapannya semoga gabungan kelompok tani (Gapoktan) yang lainnya juga bisa mendapatkan bantuan yang sama,” katanya saat menyampaikan sambutan pada acara Panen Raya Padi Percontohan Pertanian Modern di desa Gabusan Kecamatan Jati, kemarin.

Dalam kesempatan itu dirinya meminta kepada Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan (Dintanbunakikan) Kabupaten Blora agar bisa mengalokasikan anggaran untuk bantuan traktor kepada Gapoktan sekitar. Tidak hanya itu dirinya juga meminta Dinas Pekerjaan Umum agar bisa membangun embung sebagai penampung air untuk irigasi sawah.

Kepala Dintanbunakikan Blora, Reni Miharti menjelaskan bantuan yang diberikan oleh Kementerian Pertanian RI langsung melalui rekening Kelompok Tani dan Pokja untuk dibelikan alat-alat pertanian berupa mesin traktor roda empat 2 unit, alat panen 2 unit, dan alat penanam. Bantuan yang diberikan juga untuk pembangunan unit pengolahan pupuk organik dan pembelian 20 ekor sapi. “Limbah sapi diolah menjadi pupuk organik. Konsep zero waste seperti itu,” tuturnya.

Tujuan menggunakan alat-alat modern untuk efisiensi tenaga kerja dan meningkatkan produksi. Pertanian modern agar kegiatan pertanian menarik bagi generasi muda, dan harapannya kegiatan pertanian dan peternakan bisa terintegrasi.

Menunjang program upaya Upsus Pajale di Balai Diponegoro dilakukan evaluasi capaian luas tanam. Untuk Jawa Tengah target belum tercapai. Untuk Kabupaten Blora sampai dengan minggu ke-2 bulan Maret ini luas lahan sudah mencapai 90,3 persen. Penanaman bisa tercapai 100 persen luas tanam 6.000 hektar lebih. Agar bisa tercapai area yang dipanen diolah kembali untuk mengejar besaran luas tanam. “Semoga bulan April lebih dari 37.000 hektar dan semoga masih ada hujan kesiapan tanam itu bisa dilakukan,” katanya.

Ketua Gapoktan Sido Rukun, Parjo menuturkan setelah mencoba menggunakan alat panen, dirinya mengaku sangat terbantu. Selain biayanya lebih murah, alat-alat pertanian modern sangat membantu menyelesaikan musim tanam dan panen. Dalam sehari dirinya mampu menyelesaikan lahan panen seluas 1,4 hektar. (DPPKKI Blora | Jo-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved