![]() |
Bupati Blora Djoko Nugroho ditemani salah satu petani mencoba alat pengolah tanah pasca panen untuk persiapan masa tanam selanjutnya di Desa Gabusan Kecamatan Jati, kemarin. |
“Dengan menggunakan alat-alat pertanian modern keuntungannya
luar biasa. Harapannya semoga gabungan kelompok tani (Gapoktan) yang lainnya juga bisa mendapatkan
bantuan yang sama,” katanya saat menyampaikan sambutan pada acara Panen Raya
Padi Percontohan Pertanian Modern di desa Gabusan Kecamatan Jati, kemarin.
Dalam kesempatan itu dirinya meminta kepada Dinas Pertanian,
Perkebunan, Peternakan dan Perikanan (Dintanbunakikan) Kabupaten Blora agar bisa mengalokasikan
anggaran untuk bantuan traktor kepada Gapoktan sekitar. Tidak hanya itu dirinya
juga meminta Dinas Pekerjaan Umum agar bisa membangun embung sebagai penampung
air untuk irigasi sawah.
Kepala Dintanbunakikan Blora, Reni Miharti menjelaskan bantuan yang diberikan oleh Kementerian
Pertanian RI langsung melalui rekening Kelompok Tani dan Pokja untuk dibelikan
alat-alat pertanian berupa mesin traktor roda empat 2 unit, alat panen 2 unit,
dan alat penanam. Bantuan yang diberikan juga untuk pembangunan unit pengolahan
pupuk organik dan pembelian 20 ekor sapi. “Limbah sapi diolah menjadi pupuk organik. Konsep zero waste
seperti itu,” tuturnya.
Tujuan menggunakan alat-alat modern untuk efisiensi tenaga kerja
dan meningkatkan produksi. Pertanian modern agar kegiatan pertanian menarik
bagi generasi muda, dan harapannya kegiatan pertanian dan peternakan bisa
terintegrasi.
Menunjang program upaya Upsus Pajale di Balai Diponegoro
dilakukan evaluasi capaian luas tanam. Untuk Jawa Tengah target belum tercapai.
Untuk Kabupaten Blora sampai dengan minggu ke-2 bulan Maret ini luas lahan
sudah mencapai 90,3 persen. Penanaman bisa tercapai 100 persen luas tanam 6.000
hektar lebih. Agar bisa tercapai area yang dipanen diolah kembali untuk mengejar
besaran luas tanam. “Semoga bulan April lebih dari 37.000 hektar dan semoga masih ada
hujan kesiapan tanam itu bisa dilakukan,” katanya.
Ketua Gapoktan Sido Rukun, Parjo menuturkan setelah mencoba
menggunakan alat panen, dirinya mengaku sangat terbantu. Selain biayanya lebih
murah, alat-alat pertanian modern sangat membantu menyelesaikan musim tanam dan
panen. Dalam sehari dirinya mampu menyelesaikan lahan panen seluas 1,4 hektar.
(DPPKKI Blora | Jo-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar