Warga Tinapan Kecamatan Todanan menyandera truk tanki air milik PT.GMM, Senin lalu. |
Senin (16/3) lalu, belasan warga Desa
Tiapan, Kecamatan Todanan, Blora menyandera truk tanki pengangkut air milik
PT GMM. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes warga
terhadap PT GMM yang masih tetap menggunakan air dari sumber mata air di desa
tersebut untuk kepentingan pabrik gula.
Khumaidi, salah seorang warga mengatakan, di Desa Tinapan terdapat
sumber mata air yang dikenal dengan nama Sendang Putri. Setiap hari, sejumlah truk tanki keluar masuk kawasan sendang guna mengambil air. Satu tanki,
bisa mengangkut tiga hingga empat kali sehari. Dengan kapasitas
angkut 5.000 liter per tanki. Air dari Sendang Putri tersebut diduga kuat
digunakan untuk kebutuhan penggilingan gula di pabrik milik PT GMM.
“Mobil pengangkut air
dihentikan, tidak bermaksud apa-apa. Kami hanya minta persoalan ini bisa
dirembug dan diselesaikan secara baik-baik. Kalau semuanya terbuka, pasti akan
enak, setiap hari pasti 3-4 kali mobil tersebut balik
mengangkut air,mereka pun juga tak ijin,” jelasnya
Hal yang sama juga dikeluhkan oleh
Suwarti, pengambilan air dari Sendang Putri untuk kepentingan pabrik gula harus
dihentikan. Pasalnya, selama ini air dari sumber alam tersebut hanya digunakan
untuk memenuhi kebutuhan warga sehari-hari. Selain kebutuhan rumah tangga untuk air minum warga.
“Masak air yang ada di tinapan mau di gunakan untuk PT GMM semua warga juga
butuh air untuk kebutuhan sehari-hari, boleh ambil asal
PT GMM juga membuka kanal irigasi agar warga juga bisa bercocok tanam,”
ujarnya.
Dirinya menambahkan selama ini kanal tersebut sangat
penting bagi warga sebab itu adalah aliran untuk pertanian,oleh karena itu kalo
kita rukun bersama pasti akan makmur,sama-sama membutuhkan juga. “Kami tidak meminta aneh-aneh hany saja meminta kanal
irigasi dibuka,sebab itu bagi kami sangat penting,” tambahnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh menyebutkan, aksi
penyanderaan tanki air ini masih berhubungan dengan tuntutan yang
disampaikan awal Bulan Februari lalu. Saat itu, warga mendatangi Pemkab Blora
dan memprotes penggunaan air irigasi pertanian oleh PT. GMM untuk kegiatan
produksi pabrik gula. Mereka juga menyesalkan adanya pembangunan pagar kawat
berduri di atas tanggul Waduk Bentolo yang membuat aktivitas warga sekitar
menjadi terganggu.
Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Desa Tinapan, Zaenul Arifin menegaskan, selain
pengambilan air dari Sendang Putri untuk kepentingan pabrik gula dihentikan,
warga juga meminta agar kanal air yang menuju saluran irigasi tidak ditutup.
Sebab, keberadaan kanal itu sangat penting bagi pertanian. “Berulang kali juga telah
kami sampaikan, agar pagar segera dirobohkan. Tapi belum ada tindakan sama
sekali. Kalau terus seperti ini warga pasti memberontak,” tandas Zaenul.
Meski diwarnai dengan penyanderaan mobil tanki air, aksi protes
berlangsung damai. Perwakilan dari PT. GMM dengan didampingi anggota Koramil
dan Polsek Todanan berusaha melakukan dialog dengan warga. “Karena kami tidak bisa memberikan keputusan, semua tuntutan akan
disampaikan ke pimpinan,” kata staf Humas PT. GMM, Nella. (Priyo-Koma | Jo-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar