Home » , » Meski Sempat Hujan, Malam Pergantian Tahun di Blora Tetap Dipadati Ribuan Warga

Meski Sempat Hujan, Malam Pergantian Tahun di Blora Tetap Dipadati Ribuan Warga

infoblora.id on 1 Jan 2015 | 03.30

Ribuan warga padati panggung musik di Jl.Pemuda sebelah timur Alun-alun Blora, semalam. (Jo-infoblora)
BLORA. Hujan yang mengguyur Blora dan sekitarnya sejak Rabu sore (31/12/2014) hingga petang tidak menyurutkan niat ribuan warga untuk bersama-sama menikmati hiburan malam tahun baru di pusat kota. Terbukti Rabu malam sekitar pukul 19.30 WIB, warga masyarakat dari berbagai kecamatan dan pelosok desa yang ada di Kabupaten Blora mulai memadati kawasan Alun-alun Blora - Jl.Pemuda hingga Blok T (eks terminal lama).

Malam itu panitia gebyar pergantian tahun memang menggelar berbagai hiburan rakyat yang ditampilkan di Alun-alun dan sepanjang Jl.Pemuda hingga Blok T berkerjasama dengan komunitas kesenian yang ada di Blora. Untuk menjamin keamanan dan kelancaran acara, petugas Satlantas Polres Blora memberlakukan Car Free Night (CFN) di Alun-alun dan sepanjang Jl.Pemuda.

Dengan pemberlakuan CFN ini, ribuan warga merasa lebih leluasa menikmati hiburan tanpa terganggu lalu-lalang kendaraan bermotor. Mereka berjalan kaki menikmati sajian hiburan dari panggung ke panggung sesuai kesenangannya.

Setidaknya ada delapan titik panggung hiburan yang menampilkan aneka komunitas seni budaya baik dari lokal Blora maupun luar kota. Enam panggung hiburan berada di Jl.Pemuda meliputi pentas musik genre ska, pentas seni tradisional Blora (barongan dan tari-tarian), pentas musik komunitas keroncong Blora, pentas barongsai Klenteng Blora, pentas musik Koesplus dan seni tayub khas Blora.

Dua panggung lainnya, satu di Blok T dengan hiburan musik reggae, dan satu lainnya di depan Taman Sarbini menampilkan pentas wayang kulit dari Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Blora.

Pentas Seni Barongan Singo Lodra menjadi daya tarik anak-anak saat CFN digelar di Jl.Pemuda semalam. (Jo-infoblora)
Berdasarkan pantauan tim Info Blora, panggung hiburan yang paling diminati warga adalah pentas musik ska di timur Alun-alun, pentas seni barongan di pertigaan Arumdalu yang didominasi anak-anak, serta musik reggae persembahan komunitas BMC (Blora Music Community) di Blok T. Namun secara umum setiap panggung hiburan dipadati penonton.

Bahkan Bupati Blora, Djoko Nugroho juga menyempatkan diri berbaur bersama warga dengan jalan kaki menikmati berbagai hiburan dari panggung ke panggung. Bupati yang akrab dipanggil Kokok ini sempat naik panggung untuk menari tayub bersama warga dan menyanyikan 2 lagu reggae di panggung Blok T.

Menjelang detik-detik pergantian tahun, perhatian ribuan warga tertuju pada dua titik penyelenggaraan pesta kembang api, yakni di Alun-alun serta Blok T. Sepuluh menit sebelum pergantian tahun, Bupati Djoko Nugroho bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda) naik ke panggung utama di timur Alun-alun. 

Pesta kembang api tampak dari kawasan Tugu Pancasila. (Jo-infoblora)
Tak lupa, Bupati mengajak ribuan warga Blora untuk mengheningkan cipta sejenak mendoakan saudara kita yang tertimpa musibah longsor, banjir, serta pesawat jatuh yang sedang proses evakuasi. "Mari kita heningkan cipta sejanak seraya mendoakan saudara kita yang sedang tertimpa musibah," kata Djoko Nugroho.

Suara terompet yang sebelumnya terdengar bersahutan, sejenak larut dalam keheningan untuk mendoakan para korban musibah. Baru setelah itu Bupati dan Forkominda menghitung mundur detik-detik pergantian tahun dengan ditandai penyalaan pesta kembang api.

Warga masyarakat yang memadati kawasan Alun-alun dan Jl.Pemuda pun tak mau kalah dengan meniup terompet keras-keras dibawah gemerlap kembang api di langit Blora. Bahkan banyak dari mereka mengabadikan pesta kembang api yang ada setahun sekali ini.

"Saya sengaja datang bersama anak dan keluarga dari Japah untuk menikmati tahun baruan di Blora. Dengan adanya berbagai hiburan, kami merasa senang. Tinggal pilih mana yang disuka. Anak saya suka barongan, saya dan suami lebih suka lagu-lagu keroncong," kata Lastri, warga Kecamatan Japah.

Sementara itu, Doni, pemuda Sambong lebih memilih menonton pentas musik reggae di kawasan Blok T. "Saya dan kawan-kawan sejak pukul 19.00 WIB berangkat dari Sambong ke Blora untuk menikmati musik reggae sekaligus merayakan malam tahun baru," ungkapnya.

Puluhan tukang parkir pun, malam itu panen layaknya petani yang meraih untung besar. Ribuan warga sebagian besar menggunakan motor untuk menikmati hiburan malam tahun baru, sehingga beberapa kantong parkir pun penuh hingga membuat jalan tersendat. (Jo-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved