Home » , , » Diduga Cemari Lingkungan, Warga Geruduk Pengeboran Minyak di Desa Botoreco Kunduran

Diduga Cemari Lingkungan, Warga Geruduk Pengeboran Minyak di Desa Botoreco Kunduran

infoblora.id on 16 Jan 2015 | 01.30

Warga 5 desa dari Kecamatan Gabus dan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan menggeruduk penambangan minyak
di Dukuh Trembes Desa Botoreco Kecamatan Kunduran, Blora.
BLORA. Pengeboran sumur minyak di Dukuh Trembes Desa Botoreco Kecamatan Kunduran diduga mencemari lingkungan hingga masuk wilayah Kabupaten Grobogan. Warga lima desa di Kecamatan Gabus dan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan mengeluhkan hal ini.

Mendengar kabar tersebut, Bupati Blora Joko Nugroho berjanji akan mengusut tuntas dugaan pencemaran lingkungan ini. Protes ditunjukkan warga lima desa di Kecamatan Gabus dan Kradenan Kabupaten Grobogan, Kamis (15/01) kemarin, dengan menggeruduk lokasi pengeboran minyak PT Foster dan PT Sarana Patra Jateng (SPJ) di Dusun Trembes Desa Botoreco Kecamatan Kunduran, Blora. 

“Jika benar apa yang disampaikan warga lima desa tersebut, maka ini sudah pelanggaran berat yang dilakukan perusahaan pengeboran minyak di Desa Botoreco. Kasus ini harus diusut. Jika terbukti, proses pengeboran minyak harus dihentikan,” tegas Bupati, kemarin.

Karena itu, Bupati  akan membentuk tim investigasi yang beranggotakan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Blora dan BLH Grobogan. Disamping itu juga akan mengambil sampel air limbah yang berada di lokasi pengeboran minyak dan di lahan pertanian warga Grobogan.

Sementara itu salah satu pimpinan PT Foster Bambang Satriyo membantah jika perusahaan yang dipimpinnya membuang limbah ke aliran sungai. Sedangkan perwakilan PT SPJ, Danang, mengaku siap dilakukan investigasi oleh tim yang dibentuk dua pemkab.

Sebelumnya, ratusan warga enam belas dusun lima desa Kecamatan Gabus dan Kradenan Kabupaten Grobogan, Kamis (15/01), menggeruduk lokasi pengeboran minyak PT Foster dan PT Sarana Patra Jateng (SPJ) di Dusun Trembes Desa Botoreco Kecamatan Kunduran, Blora. 

Sejak setahun, ribuan hektare tanaman padi dan palawija milik mereka mati karena tercemar limbah hasil pengeboran minyak dari lokasi tersebut. Tidak hanya itu, banyak hewan ternak seperti sapi, kambing dan ayam mati karena minum air yang terkena limbah perusahaan tersebut yang dibuang ke sungai hingga ke daerah hilir. (Tas-KrJogja.com | Jo-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved