![]() |
Pondasi jembatan brosot yang baru berwarna putih sudah hampir selesai dibangun, tinggal memasang bantalan rel kereta melintang di atas Jl.Blora-Cepu. (foto: Boody) |
Jembatan brosot merupakan jalur lintasan loko tour atau loko
uap tua peninggalan Belanda. Bangunan ini merupakan aset wisata milik Perhutani
KPH Cepu sebagai jalur wisata kereta uap dari Ngelo Kecamatan Cepu hingga Gubug Payung Kecamatan Sambong yang berjarak kurang lebih 38 km.
Sabtu (27/12) pagi beberapa pekerja tampak memperbaiki pondasi jembatan dan bantalan rel kereta. Menurut rencana, jembatan rel yang melintang di atas Jalan Blora-Cepu ini akan ditinggikan lagi agar tidak tersangkut truk-truk besar yang melintas.
Administratur Perhutani KPH Cepu Hendro Koesdijanto mengatakan, jembatan brosot merupakan peninggalan jaman penjajahan Belanda. Dengan adanya perbaikan jembatan itu, maka tidak lama lagi loko tour akan diaktifkan kembali.
”Dari data yang ada, jembatan itu sudah empat kali rusak dan diperbaiki. Penyebabnya sama, akibat tertabrak kendaraan berat, karena ketinggiannya melebihi jembatan,” kata Hendro
Sabtu (27/12) pagi beberapa pekerja tampak memperbaiki pondasi jembatan dan bantalan rel kereta. Menurut rencana, jembatan rel yang melintang di atas Jalan Blora-Cepu ini akan ditinggikan lagi agar tidak tersangkut truk-truk besar yang melintas.
Administratur Perhutani KPH Cepu Hendro Koesdijanto mengatakan, jembatan brosot merupakan peninggalan jaman penjajahan Belanda. Dengan adanya perbaikan jembatan itu, maka tidak lama lagi loko tour akan diaktifkan kembali.
”Dari data yang ada, jembatan itu sudah empat kali rusak dan diperbaiki. Penyebabnya sama, akibat tertabrak kendaraan berat, karena ketinggiannya melebihi jembatan,” kata Hendro
Dengan perbaikan ini diharapkan nantinya kereta wisata loko tour milik Perhutani KPH Cepu bisa kembali beroperasi hingga titik akhir di Gubug Payung Desa Temengeng Kecamatan Sambong.
Untuk diketahui, dahulunya jalur rel kereta ini bukan digunakan untuk angkutan penumpang umum. Melainkan untuk angkutan hasil-hasil hutan berupa kayu jati yang diangkut menggunakan lori atau kereta angkut. Jauh sebelum ada truk yang kini menjadi alat angkut hasil hutan.
Dari tengah hutan, kayu jati hasil tebangan ditaruh di tepi rel kereta, kemudian diangkut oleh loko uap menuju tempat penampungan kayu (TPK) milik Perhutani KPH Cepu. Namun dengan adanya truk pengangkut kayu, kini loko uap tetap dijalankan sebagai wahana wisata hutan di Kabupaten Blora. (Jo-infoblora)
Untuk diketahui, dahulunya jalur rel kereta ini bukan digunakan untuk angkutan penumpang umum. Melainkan untuk angkutan hasil-hasil hutan berupa kayu jati yang diangkut menggunakan lori atau kereta angkut. Jauh sebelum ada truk yang kini menjadi alat angkut hasil hutan.
Dari tengah hutan, kayu jati hasil tebangan ditaruh di tepi rel kereta, kemudian diangkut oleh loko uap menuju tempat penampungan kayu (TPK) milik Perhutani KPH Cepu. Namun dengan adanya truk pengangkut kayu, kini loko uap tetap dijalankan sebagai wahana wisata hutan di Kabupaten Blora. (Jo-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar