![]() |
Seorang pengunjung sedang asik berfoto dari puncak Gunung Pencu Bogorejo Blora dengan latar hamparan lembah hutan jati hijau. (foto: Yuyung) |
BLORA. Sibuknya aktivitas selama sepekan
terkadang membuat badan ini lelah dan butuh penyegaran berwisata atau
berkunjung ke lokasi hiburan di bersama teman, keluarga ataupun sahabat. Untuk
memenuhi kebutuhan wisata tersebut, kini di Blora telah ada alternatif lokasi
wisata alam yang baru digandrungi anak-anak muda.
Yakni wisata alam Gunung Pencu, mungkin sudah
ada yang pernah dengar tempat tersebut. Gunung
Pencu berada di wilayah Kecamatan Bogorejo, tepatnya di sebelah utara Desa
Gayam. Lokasi Gunung Pencu dapat ditempuh sekitar 1,5 jam dari pusat kota
Blora. Gunung Pencu berada pada kawasan pegunungan kapur utara di sebelah timur
laut Kabupaten Blora.
Pegunungan kapur ini membentang hingga
Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Lokasinya yang berada pada perbatasan dua
provinsi, Jawa Tengah dan Jawa Timur, membuat Kecamatan Bogorejo ini sering
digunakan truk-truk pengangkut kapur sebagai jalur alternatif distribusi
pertambangan.
Di
sepanjang perjalanan menuju Gunung Pencu kita akan disuguhkan dengan barisan
pohon jati di kawasan hutan milik Perhutani yang terletak di Desa Gayam. Teduhnya
hutan berpadu dengan suara burung hutan menambah ketenangan dan melepaskan
jeratan beban di pikiran.
Sebelum
meneruskan perjalanan, kita juga bisa sejenak menyempatkan untuk singgah di
Sabrangan (perbatasan Desa Gayam dan Desa Gandu). Lokasi ini menyuguhkan pemandangan
kawasan pegunungan karst.
![]() |
Seorang pemuda menikmati indahnya langit senja dari Puncak Pencu Bogorejo Blora. |
Kawasan
karst merupakan kawasan batuan karbonat yang memperlihatkan bentuk lapisan
karst. Kawasan karst tersebut berada di sepanjang jalan di Desa Gandu di
sisi kanan dan kirinya.
Desa
Gandu memiliki topografi sebesar 15-40% dengan ketinggian sekitar 400 m di atas
permukaan laut, dimana daerah tersebut merupakan daerah pegunungan. Di bawah
tebing batuan tersebut terdapat jernihnya sungai yang masih jernih.
Di
salah satu sudut tebing kita dapat menjumpai goa, tetapi ukurannya relatif
kecil. Dulu pemerintah setempat sempat membangun sebuah jembatan gantung dan
pendapa. Namun, kini jembatan gantung dengan berbagai fasilitas yang ada
di lokasi tersebut sudah tak berfungsi dan rusak karena kurang adanya
pengawasan dan pemeliharaan.
Puas
menikmati pemandangan hutan jati dan batuan karst, kita bisa melanjutkan
perjalanan ke Gunung Pencu dan melewati Desa Gandu. Kendaraan dapat dititipkan
ke salah satu rumah warga setempat.
Setelah
itu, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sampai ke “puncak” Gunung
Pencu. Di samping kanan dan kiri jalan setapak, kita akan melewati ladang (persil) milik warga
yang sering ditanami jagung, cabai rawit, serta tanaman persil lainnya. Kurang lebih dua puluh menit
berjalan, kita akan sampai di “puncak” Gunung Pencu.
Dari
atas puncak tersebut sepanjang mata memandang hutan jati terbentang luas. Kita
juga bisa melihat penambangan batu kapur di sekitar. Lokasi ini sering
digunakan untuk mengabadikan pemandangan yang tampak dari atas. Sejenak kita
dapat “melupakan” tugas dan beban kerja kita dengan menghirup segarnya udara
dari atas pegunungan sambil berfoto ria berlatar belakang pemandangan alam.
Lokasi pegunungan Pencu ini akhir-akhir ini
banyak diminati warga Blora, terutama pelajar untuk mendaki terjalnya
pegunungan Blora. Hal ini tentunya menjadi potensi yang menjanjikan bagi
masyarakat setempat dan pemerintah daerah untuk mengembangkan potensi alam di
sekitar pegunungan.
Seperti membangun kembali sarana wisata
jembatan gantung di Sabrangan dan memperkuat pagar besi yang ada di lokasi
Gunung Pencu. Selain itu, warga setempat dapat diajak untuk bekerja sama dalam
pemeliharaan alam serta fasilitas yang ada di sekitar pegunungan.
Kabupaten
Blora yang kini sudah mulai berbenah diri dalam membangun budaya dan wisatanya
diharapkan lebih giat lagi dalam mengangkat tempat-tempat wisata hiburan
alternatif bagi warganya. Hal tersebut akan sedikit banyak berimbas pada
peningkatan perekonomian di sekitar lokasi wisata, sehingga kemakmuran warga
dapat ditingkatkan.
Uraian
wisata alam Gunung Pencu di atas adalah sebagian kecil potensi wisata yang ada
di sekitar kita. Tentunya masih banyak lagi lokasi wisata alam di wilayah Kabupaten
Blora yang belum ter-ekspose. Oleh karena itu, dibutuhkan
koordinasi dari berbagai pihak terkait untuk mempromosikan wisata di daerah
Blora yang dapat dijadikan tempat melepas penat warga Blora.
Pemerintah
Daerah sebenarnya telah menunjukkan kesungguhan dalam menggiatkan wisata di
wilayah Blora, seperti ajang pemilihan duta wisata. Ajang tersebut sejatinya
tidak hanya sebatas simbol wisata, tetapi juga mengemban tugas dan tanggung
jawab dengan baik serta memiliki inisiatif dalam mengembangkan potensi
pariwisata yang ada.
Duta
wisata dituntut dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan daerah
dengan menggali dan menggiatkan potensi daerahnya di bidang pariwisata. Selain
itu, dinas pariwisata setempat dapat mengadakan acara atau sarasehan di setiap
kecamatan. Tujuannya untuk mendapatkan data tentang potensi wisata unggulan di
desa-desa dalam kecamatan tersebut, sehingga potensi daerah dapat tercatat dan
ditindaklanjuti mengenai pembinaan dan pengembangannya dari pemerintah.
Sebagai
warga Blora asli kita akan merasa bangga jika daerah kita dapat berkembang dan
unggul dalam berbagai bidang (terutama wisata). Dengan demikian, mindset warga Blora dalam memilih
lokasi wisata liburan yang semula lebih banyak ke luar kota dapat digeser
dengan memilih lokasi wisata di daerahnya sendiri.
(oleh
: Yanuri NS-Mahasiswa UNS asal Blora | rs-infoblora)
3 komentar:
Tunjukkan arah jlnnya donx
Tunjukkan arah jlnnya donx
tunjukin letaknya di google map
Posting Komentar