![]() |
Bantuan air bersih yang disalurkan ke Desa Cabak Kecamatan Jiken, kemarin. |
BLORA. Warga menganggap bantuan air bersih yang ada saat musim kemarau
masih kurang. Karenanya mereka berharap bantuan tersebut terus didatangkan
secara rutin berkelanjutan, dan tidak terputus.
Hal inilah yang dirasakan
warga Desa Cabak, Kecamatan Jiken, saat ini. Mereka mengakui bantuan air sudah
sering diterima, namun hal tersebut masih kurang.
Endang, istri lurah Desa
Cabak mengatakan, wilayahnya sudah sering menerima bantuan air. ”Sebenarnya yang
sudah memberikan bantuan air bersih di desa ini ada 10 pihak. Di antaranya Pemkab,
Exxon Mobil, MCL, Pertamina. Bantuan air bersih sangat ditunggu-tunggu warga
karena musim kemarau ini warga sulit mendapatkan air bersih. Tetapi kami
berharap masih terus dibantu hingga kekeringan ini berakhir,” kata Endang.
Menurutnya, di musim
kemarau ini warga biasanya mencari air hingga ke hutan. Kalau beli harganya
sangat mahal. Untuk membeli air bersih, warga Desa Cabak sehari bisa
menghabiskan uang Rp 50 ribu.
Sementara Exxon Mobil pihaknya memberikan bantuan air bersih
yang difokuskan untuk Kabupaten Blora. Hal ini dilakukan karena melihat
musim kemarau yang memunculkan kekeringan dan kekurangan air di beberapa titik
di kabupaten ini. Tujuan dari pemberian bantuan ini untuk membantu warga Blora
yang kekurangan air.
Teguh, selaku sopir tangki
air menjelaskan, bantuan diberikan di beberapa kecamatan. Di antaranya
Kecamatan Jiken meliputi Desa Genjatan, Desa Jiworejo, Desa Nglobo, dan Desa
Cabak. Setiap kecamatan ada enam desa yang diberikan bantuan air.
”Dari Exxon Mobil memberikan tiga kali tangki setiap desa. Di
Desa Cabak ini sudah yang ketiga kalinya. Exxon Mobil sendiri mengambil air dari
daerah Tambakromo Kecamatan Cepu. Exxon Mobil memberikan bantuan air bersih
selama tiga bulan. Ini bulan terakhir,” jelasnya.
Endang melanjutkan mewakili
Warga Cabak sangat senang selama ini mendapatkan bantuan air bersih. Sudah 10
kali mendapatkan bantuan air bersih ini dari beberapa instansi. Ia dan warga
yang lain mengaku akan menerima lagi jika ada yang memberi.
Dalam pembagian air,
biasanya mobil tangki air ini dipusatkan di satu titik. Karena medan yang
sempit sehingga mobil diparkirkan di pinggir jalan. Jika ada warga setempat
yang membutuhkan biasanya dipersilahkan saja tidak ada pembagian air, tinggal
mengambil.
”Kami berharap bisa ada bantuan lagi soalnya warga masih
membutuhkan air bersih,” tandasnya. (eko/zen-RadarKudus |
rs-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar