![]() |
Pemain Persikaba Blora sesaat sebelum mulai tanding. |
SEMARANG. Harapan tim Persikaba untuk menjadi Juara Liga
Nusantara 2014 Zona Jawa Tengah gagal terwujud. Hal itu lantaran dalam laga
final menghadapi Persekap Kabupaten Pekalongan, Jumat (3/10) kemarin, Laskar
Arya Penangsang julukan Persikaba mengalami ketertinggalan satu gol saat babak
perpanjangan waktu.
Gol tunggal Persekap Kabupaten Pekalongan dicetak
Zulfi pada menit ke 107 di babak perpanjangan waktu kedua, sehingga mereka
unggul atas Persikaba Blora. Waktu yang tersisa sekitar 13 menit tidak bisa
dimanfaatkan tim kebanggaan warga Blora untuk mencetak gol.
Pertandingan yang digelar di Stadion Citarum
Semarang itu akhirnya mengukuhkan Persekap Kabupaten Pekalongan sebagai Juara
Liga Nusantara 2014 zona Jawa Tengah dan berhak tampil di Liga Nusantara zona
Jawa mewakili Jateng.
”Kami kalah di
pertandingan final ini. Para pemain sudah maksimal selama pertandingan berlangsung,’’
ujar Agus Puryanto, Manajer Teknik sekaligus Pelatih Persikaba kemarin (3/10).
Dia menyatakan,
sebenarnya Persikaba tampil kuat. Karena sampai babak kedua berakhir di menit
90, tidak ada satupun gol tercipta. Gol baru tercetak di masa perpanjangan
waktu di menit 107.
Kekalahan diakibatkan
berkurangnya pemain Persikaba Blora yang memperoleh kartu merah dari wasit. Pada
babak kedua, wasit memberikan kartu kuning kedua (kartu merah) kepada pemain
atas nama Dian “Jambul” Kristanto. Berkurangnya pemain sangat berpengaruh bagi
skuad Persikaba.
Padahal, penampilan
anak asuhnya tidak kalah bagus dengan Persekap. Apalagi pemainnya juga percaya
diri setiap kali bermain di Stadion Citarum. Stadion itu sudah tidak asing lagi
bagi Persikaba. Sebab, mereka telah tiga kali bermain di stadion itu.
![]() |
Tim supporter Saminista tetap setia mendukung Persikaba Blora dimanapun berada. Mereka beraksi dengan atribut daun jati di Stadion Citarum, Jumat (3/10) kemarin. |
Agus sebelumnya telah
memberikan instruksi khusus pada para pemainnya agar bisa meredam permainan
Persekap. ”Kami telah optimalkan gelandang dan sayap untuk memberikan
tekanan pada lawan. Sektor itu mampu bergerak lincah. Sehingga
suplai-suplai bolanya ke depan lancar,’’ tambah Agus.
Pria asal Ngawen ini
menambahkan, dengan hidupnya gelandang membuat penguasaan bola dan pola
permainan bisa dikendalikan. Klub kebanggaan warga Blora itu juga telah
bisa mendikte lawan sepanjang permainan. Karenanya, para gelandang dan pemain
sayap sukses menjalankan tugas tersebut.
Dalam laga ini, semua
pemain dalam kondisi fit. Hanya, ada dua pemain yang tidak bisa diturunkan,
yakni kapten tim Andri Mulyono Jati dan geladang Katno karena akumulasi
kartu.
Andri, selama ini
menjadi palang yang tangguh di pertahanan Persikaba. Para pemain Persikaba,
lanjutnya, juga telah bermain lebih sabar. Karena salah satu hasil evaluasi
pertandingan yang di dapat, para pemain masih sering tergesa-gesa di lapangan.
Akibatnya, pemain menjadi tidak cermat, dan tak jarang membuang peluang.
(Jo-infoblora | Akrom)
0 komentar:
Posting Komentar