 |
| Waduk Bentolo di Desa Tinapan Kecamatan Todanan, airnya menyusut saat kemarau. Beberapa waktu lalu diduga tercemar limbah pabrik gula PT.GMM yang berdiri di barat waduk. |
BLORA. Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Blora
BLH menyatakan kualitas air di Waduk Bentolo Desa Tinapan Kecamatan
Todanan dalam kondisi baik. Hal itu setelah dilakukan survey langsung bersama Tim Pemantauan Lingkungan (TPL) dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.
Tujuannya, untuk pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan-Rencana Pemantauan Lingkungan (RKL-RPL) dan Upaya Pengelolaan Lingkungan-Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) pada Pabrik Gula di Blora. Kedatangan Tim Pemantau diterima langsung oleh General Manager PT GMM.
Dari kesimpulan hasil pemantauan lapangan salah satunya membahas mengenai pengelolaan lingkungan hidup kegiatan operasional PG Blora sudah dilaksanakan sesuai dengan komitmen RKL yang sudah ada.
Dia menambahkan, setelah melihat langsung kondisi waduk Bentolo saat ini yang diyakini menunjukkan kualitas air yang baik, tidak berbau dan tidak berwarna pihaknya berharap PG Blora selalu melakukan optimalisasi proses pengolahan air sisa produksi di pabrik supaya nantinya tidak menganggu lingkungan sekitarnya.
Tim Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana terdiri merupakan instansi yang berwenang melakukan monitoring dann evaluasi pada wilayah tersebut.
Petugas yang melakukan monitoring yakni Panca Hermawan, Mujari dan Hetomo didampingi oleh Bagian Perekonomian Setda Blora Ika Wulan Prafitri, Direktur PDAM Blora Eko Budi Risetiyawan, Lasidin perwakilan warga desa setempat serta manajemen PT. GMM oleh Humas Wahyu Agus Siswoyo.
”Dengan sudah dibuatnya IPAL dan waduk pengolahan air oleh PG Blora yang dibuat dengan lapisan cor dan teknologi geo membran serta sirkulasi sistem tertutup bisa menjadi solusi pengelolaan air sisa produksi di dalam pabrik yang ramah lingkungan,” kata Wahyu, dikutip melalui infoblora.
PT GMM sudah berusaha agar kegiatan produksi tidak mengganggu lingkungan sekitar. Kegiatan operasional PG. Blora sudah dilaksanakan sesuai dengan komitmen RKL yang sudah ada. (DPPKKI Blora | rs-infoblora)
Tujuannya, untuk pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan-Rencana Pemantauan Lingkungan (RKL-RPL) dan Upaya Pengelolaan Lingkungan-Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) pada Pabrik Gula di Blora. Kedatangan Tim Pemantau diterima langsung oleh General Manager PT GMM.
Dari kesimpulan hasil pemantauan lapangan salah satunya membahas mengenai pengelolaan lingkungan hidup kegiatan operasional PG Blora sudah dilaksanakan sesuai dengan komitmen RKL yang sudah ada.
Dia menambahkan, setelah melihat langsung kondisi waduk Bentolo saat ini yang diyakini menunjukkan kualitas air yang baik, tidak berbau dan tidak berwarna pihaknya berharap PG Blora selalu melakukan optimalisasi proses pengolahan air sisa produksi di pabrik supaya nantinya tidak menganggu lingkungan sekitarnya.
Tim Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana terdiri merupakan instansi yang berwenang melakukan monitoring dann evaluasi pada wilayah tersebut.
Petugas yang melakukan monitoring yakni Panca Hermawan, Mujari dan Hetomo didampingi oleh Bagian Perekonomian Setda Blora Ika Wulan Prafitri, Direktur PDAM Blora Eko Budi Risetiyawan, Lasidin perwakilan warga desa setempat serta manajemen PT. GMM oleh Humas Wahyu Agus Siswoyo.
”Dengan sudah dibuatnya IPAL dan waduk pengolahan air oleh PG Blora yang dibuat dengan lapisan cor dan teknologi geo membran serta sirkulasi sistem tertutup bisa menjadi solusi pengelolaan air sisa produksi di dalam pabrik yang ramah lingkungan,” kata Wahyu, dikutip melalui infoblora.
PT GMM sudah berusaha agar kegiatan produksi tidak mengganggu lingkungan sekitar. Kegiatan operasional PG. Blora sudah dilaksanakan sesuai dengan komitmen RKL yang sudah ada. (DPPKKI Blora | rs-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar