![]() |
Seorang pengendara motor melintas di depan lokasi pembangunan pagar Pusdiklat Migas Cepu yang dikeluhkan warga. |
BLORA. Warga Kelurahan Karangboyo, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, mengeluhkan proyek pembangunan pagar milik Pusat Pendidikan
dan Latihan (Pusdiklat) Migas Cepu di lingkungan Perumahan RSS.
Pasalnya, pembangunan pagar yang ditengarai tak berijin tersebut membuat
khawatir warga karena dapat memperparah bencana banjir setiap datangnya
musim hujan.
Edi
Sakijan, warga RT 06, RW 01, Balun Gatel, Kelurahan Karangboyo,
mengaku khawatir jika banjir semakin parah karena pembangunan pagar
tersebut. "Lingkungan kami sudah menjadi langganan banjir, dan menambah nelongso jika pembangunan pagar itu memperparah kondisi banjir nantinya," katanya, Senin (8/9/2014).
Sebelumnya,
Lurah karangboyo, Eny Rahmawati, menyayangkan dengan tidak adanya
sosialisasi pembangunan pagar dari Pusdiklat Migas Cepu. "Masak proyek
sebesar itu tidak ada sosialisasi," kata dia.
Eny mengaku,
sering mendapat keluhan dari warga terkait pembangunan pagar tersebut
karena khawatir akan menyebabkan banjir semakin besar di lingkungannya.
Sementara
itu, Camat Cepu, Mei Nariyono, menjelaskan, bahwa proyek yang
dijalankan Pusdiklat Migas saat ini adalah proyek pengamanan asset
Pusdiklat Migas Cepu. Sedangkan tanah yang dibangun pagar adalah milik
Pusdiklat Migas.
"Ini untuk pengamanan asset. Sebab setiap banjir, air menggenang cukup lama di lokasi itu," sambung Mei.
Menurut
dia, keberadaan pagar Pusdiklat Migas Cepu itu nantinya tidak akan
memperparah keadaan. "Yang diinginkan adalah, proyek itu tidak menambah
parah kondisi banjir," tandasnya.
Wakil Kepla Pusdiklat Migas, Syaiful Anam, membenarkan adanya pembangunan pagar dalam rangka pengamanan Asset. "Kami
sudah berupaya maksimal supaya masyarakat tidak dirugikan," kata
Syaiful. Dia menjelaskan, akan membangun embung di loaksi tersebut
setelah pembangunan pagar selesai. (ams-suarabanyuurip | Jo-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar