Home » , » PMII Gelar Demo Kritisi Rendahnya Kontribusi BUMD Migas Blora Terhadap PAD

PMII Gelar Demo Kritisi Rendahnya Kontribusi BUMD Migas Blora Terhadap PAD

infoblora.id on 24 Sep 2014 | 07.00

Beberapa aktivis PMII melakukan aksi teaterikal di depan Kantor Bupati Blora, mengkritisi rendahnya hasil kinerja BUMD PT.BPE. (foto-feb)
BLORA. Kinerja PT Blora Patra Energi (BPE) sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang diberi kewenangan mengelola minyak dan gas (migas) di sejumlah sumur minyak di Kabupaten Blora, kini mendapat sorotan tajam dari sejumlah pihak.

Sebab keberadaan BUMD bentukan Pemkab Blora itu grafik kinerjanya tidak maksimal, serta belum mampu memberikan kontribusi besar bagi pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Blora. Kritikan tersebut dilontarkan oleh aktivis yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Blora.

PMII menggelar unjuk rasa damai dengan aksi teatrikal di depan kantor Pemkab Blora, kemarin. Selama ini, keberadaan PT BPE dibiayai oleh rakyat dan untuk kesejahteraan rakyat Blora. Namun kenyataannya PT BPE mengatasnamakan kesejahteraan rakyat dalam kegiatannya. “Namun hasil dari BPE pun tidak jelas mengalir kemana,” cetus Ngatono, kordinator PMII.

PMII menuding terang-terangan bahwa PT BPE hanya sebuah kedok untuk memperkaya pihak-pihak tertentu. Karena itu, PMII mendesak untuk membongkar mafia minyak yang terjadi di Kabupaten Blora.

“Anda sebagai warga Blora, anda membayar pajak untuk Blora dan Negara, anda berhak tahu pajak yang anda bayarkan digunakan oleh PT BPE dan untuk apa dan ke mana PT BPE menyetor hasil usahanya kepada rakyat Blora? atau untuk siapa?,” papar Ngantono lantang.

Bahkan Bupati Blora pun terkesan hanya diam mengetahui kondisi yang terjadi seperti itu. PMII menuding PT BPE memberikan laba usahanya kepada orang-orang terbatas dan bukan kepada masyarakat Blora. Modal usaha yang dikeluarkan Pemkab Blora untuk PT BPE tidak seimbang dengan hasil yang diberikan.

Sekedar untuk diketahui, PT BPE pada tahun 2013 hanya memnyumbang PAD sebesar 178 juta. “Tapi alangkah terkejutnya kita sebagai warga Blora yang menyaksikan dan mendengar sendiri bahwa BPE hanya menyumbangkan PAD jauh di bawah dari sebelumnya yaitu 178 juta,” terangnya.

Dengan kondisi tersebut, maka perlu ada evaluasi serta koreksi bersama kenapa BPE di tahun 2013 menurun drastis dari tahun sebelumnya. “Jangan-jangan ada kebocoran. Boleh dong kita sebagai warga Blora menyumbangkan fikiran untuk mengevaluasi kinerja pengelolaan titik sumur tua yang di kelola BPE,” sindir aktivis PMII.

Tidak hanya itu, PMII juga mengkritisi managemen pengelolaan PT BPE, karena PT.BPE dan PT.BPH (Blora Patra Hulu) dipegang oleh direktur yang sama, yaitu Christian Prasetya. Kondisi tersebut juga menjadikan kenapa kinerja dari BPE tidak bisa maksimal.

“Bagai raja dalam lakon ketoprak, raja mendapat upeti dari bawahannya, kepada siapa PT BPE bekerja, sampai-sampai rakyat hanya menjadi atas nama demi sebuah kepentingan,” sesalnya.

Dalam aksi teatrikal yang dilakukan PMII itu, digambarkan bahwa sumber daya alam (SDA) Migas di Kabupaten Blora tidak untuk kesejaheraan rakyat. Namun hanya dieksploitasi untuk kepentingan pihak - pihak tertentu dan kelompoknya. Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, Plt. Dirut PT BPE Christian Prasetya belum dapat dikonfirmasi karena tidak berada di tempat. (Feb-Patiekspres | Jo-infoblora)
Share this article :

0 komentar:

 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved