Bupati Djoko Nugroho |
Menurut bupati, Pemkab Blora telah melakukan perbaikan kerusakan
jalan di sejumlah kecamatan dan desa. Dia menyatakan, saat ini sejumlah
perusahaan minyak dan gas (migas) telah memulai kegiatan penambangan
migas di Blora. Jika jalan yang telah diperbaiki tersebut rusak lagi
setelah dilewati kendaraan berat dalam rangka pertambangan migas, maka
perusahaan tersebut harus bertanggungjawab memperbaikinya.
”Meski misalnya perusahaan itu belum mendapatkan hasil migas, tapi harus tetap bertanggungjawab,” ujarnya.
Djoko Nugroho meminta kepada semua perusahaan migas yang akan beroperasi di Blora, untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat terlebih dahulu, guna menunjang kelancaran proyek yang akan dilaksanakan. Karena bisa saja setelah proyek selesai, belum tentu mereka mau berkontribusi. Kalau seperti itu jelas nanti masyarakat Blora akan dirugikan.
Kokok, sapaan akrab Djoko Nugroho kemudian mencontohkan tentang rencana PT Banyubang Blora Energi (BB Energi), anak perusahaan BUMD PT Blora Patra Energi (BPE) yang akan memberikan kontribusi pemasangan lampu penerangan jalan menuju kawasan pertambangan di wilayah Kecamatan Bogorejo. Lampu penerangan jalan tersebut akan dipasang di sepanjang jalan atau di desa menuju kawasan pertambangan migas PT BB Energi.
”Sebelum operasi BBE akan memberikan penerangan jalan sebanyak 20 titik di desa yang dilintasi proyek migas dari Jepon, Jiken menuju Kecamatan Bogorejo. Jika jalannya rusak, PT BB Energi juga harus ikut memperbaikinya,” tandasnya.
General Manager PT BB Energi Muhammad Damsuki dalam sosialisasi rencana kerja di pendopo rumah dinas bupati belum lama ini, memang akan memberikan kontribusi pemasangan lampu penerangan jalan.
”Sebelum beroperasi kami akan memberikan penerangan jalan di area Banyubang sebanyak 20 titik,” ujarnya.
Dia menjelaskan, penerangan jalan tersebut akan dipasang di sepanjang jalan Desa Tempellemahbang sampai Desa Prantaan, Kecamatan Bogorejo. Lapangan Banyubang merupakan lapangan tua peninggalan Belanda. Di tempat itu terdapat sekitar 33 buah sumur peninggalan Belanda, dan lima sumur yang dibor oleh Pertamina.
Izin kerja sama operasi (KSO) lapangan Banyubang di wilayah Kabupaten Blora, dikeluarkan Pertamina 20 Desember 2013. Izin KSO selama 15 tahun. Tiga tahun komitmen pasti rencana kerja PT BB Energi diawali tahun ini. Di antaranya dengan melakukan work over dua sumur.
Dari dua sumur itu diharapkan bisa diproduksi minyak 100 barel perhari. Work over akan dimulai September. Sehingga diperkirakan pada bulan Oktober minyak sudah bisa diproduksi. Work over dua sumur berikutnya akan dilakukan tahun depan. Selain itu, juga dilaksanakan pula kegiatan lainnya seperti survei seismic dua dimensi, drilling satu sumur dan fasilitas produksi. (rs-infoblora | Titis-Murianews)
”Meski misalnya perusahaan itu belum mendapatkan hasil migas, tapi harus tetap bertanggungjawab,” ujarnya.
Djoko Nugroho meminta kepada semua perusahaan migas yang akan beroperasi di Blora, untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat terlebih dahulu, guna menunjang kelancaran proyek yang akan dilaksanakan. Karena bisa saja setelah proyek selesai, belum tentu mereka mau berkontribusi. Kalau seperti itu jelas nanti masyarakat Blora akan dirugikan.
Kokok, sapaan akrab Djoko Nugroho kemudian mencontohkan tentang rencana PT Banyubang Blora Energi (BB Energi), anak perusahaan BUMD PT Blora Patra Energi (BPE) yang akan memberikan kontribusi pemasangan lampu penerangan jalan menuju kawasan pertambangan di wilayah Kecamatan Bogorejo. Lampu penerangan jalan tersebut akan dipasang di sepanjang jalan atau di desa menuju kawasan pertambangan migas PT BB Energi.
”Sebelum operasi BBE akan memberikan penerangan jalan sebanyak 20 titik di desa yang dilintasi proyek migas dari Jepon, Jiken menuju Kecamatan Bogorejo. Jika jalannya rusak, PT BB Energi juga harus ikut memperbaikinya,” tandasnya.
General Manager PT BB Energi Muhammad Damsuki dalam sosialisasi rencana kerja di pendopo rumah dinas bupati belum lama ini, memang akan memberikan kontribusi pemasangan lampu penerangan jalan.
”Sebelum beroperasi kami akan memberikan penerangan jalan di area Banyubang sebanyak 20 titik,” ujarnya.
Dia menjelaskan, penerangan jalan tersebut akan dipasang di sepanjang jalan Desa Tempellemahbang sampai Desa Prantaan, Kecamatan Bogorejo. Lapangan Banyubang merupakan lapangan tua peninggalan Belanda. Di tempat itu terdapat sekitar 33 buah sumur peninggalan Belanda, dan lima sumur yang dibor oleh Pertamina.
Izin kerja sama operasi (KSO) lapangan Banyubang di wilayah Kabupaten Blora, dikeluarkan Pertamina 20 Desember 2013. Izin KSO selama 15 tahun. Tiga tahun komitmen pasti rencana kerja PT BB Energi diawali tahun ini. Di antaranya dengan melakukan work over dua sumur.
Dari dua sumur itu diharapkan bisa diproduksi minyak 100 barel perhari. Work over akan dimulai September. Sehingga diperkirakan pada bulan Oktober minyak sudah bisa diproduksi. Work over dua sumur berikutnya akan dilakukan tahun depan. Selain itu, juga dilaksanakan pula kegiatan lainnya seperti survei seismic dua dimensi, drilling satu sumur dan fasilitas produksi. (rs-infoblora | Titis-Murianews)
0 komentar:
Posting Komentar