Belasan truk tebu yang mengangkut hasil panen petani bergantian memasok mesin giling Pabrik Gula (PG) Blora di Desa Tinapan Kecamatan Todanan, Selasa (1/7) siang tadi. (rs-infoblora) |
BLORA. Pabrik Gula (PG) Blora yang dioperatori PT. Gendhis Multi Manis (GMM) akhirnya mulai melakukan penggilingan
tebu dari petani tebu di wilayah Blora pada Selasa (1/7/2014).
Penyerapan tebu petani sudah lama dinantikan para petani tebu di wilayah Blora, sebab sejak peresmian pada 4 Juni lalu, pabrik gula baru ini tak kunjung menggiling tebu petani dengan alasan alat yang masih diperbaiki.
Penggilingan tebu petani kali pertama yang dilaksanakan di PG Blora yang berlokasi di Jalan Raya
Kunduran – Todanan Km 7 Desa Tinapan Kec.Todanan Blora ini untuk menyambut musim giling 2014.
Sebelumnya,
PG Blora telah melakukan berbagai persiapan baik teknis dan non teknis
untuk mengoptimalisasi mesin guna mendukung percepatan penyerapan dan
giling tebu petani di Blora.
Presiden Direktur PT. GMM, Kamadjaya
menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan proses giling tebu petani di PG Blora
mulai hari ini, dan sampai saat ini berjalan dengan lancar.
"Kami dalam
proses giling ini melibatkan semua pihak, diantaranya petani tebu yang datang
langsung dan secara teknis dibantu oleh tenaga kerja pabrik yang umumnya
berasal dari Blora dan sekitarnya. Ini merupakan pengalaman baru kepada
mereka para tenaga kerja yang belum pernah bekerja di pabrik gula," ungkapnya.
"Semoga
dengan giling tebu petani yang berjalan lancar bisa berlanjut
seterusnya dan membawa kemakmuran bagi semuanya. Kami mohon doa dan
restu kepada semua pihak supaya giling ini bisa terus berjalan dengan
lancar,” lanjut Kamadjaya.
Humas PT. GMM, Wahyu Agus Siswoyo
menambahkan, giling tebu petani PG Blora ini dimulai hari ini, Selasa
(1/7/14), pukul10.00 – 17.30 WIB dan hari giling seterusnya. Proses
giling ini disaksikan langsung oleh petani tebu yang bersangkutan dan
dibantu oleh dengan tim PG Blora. Hal ini sesuai dengan salah satu
komitmen PG Blora adalah petani tebu bisa langsung monitor dan membantu
mengawasi jalannya proses giling tebunya.
“Untuk kapasitas awal giling tebu petani ini pabrik mentargetkan 1000 tcd (ton
cane per day) dan secara bertahap berlanjut kapasitasnya bertambah
kedepannya. Semoga prosesnya tetap berjalan lancar dan baik,” kata Wahyu
Agus Siswoyo. (rs-infoblora | suko-suarabanyuurip)
3 komentar:
Rendemen 8 % hanya iming2 belaka...pabrik hanya menggiling antara 60 rit truk sehari.(spa) surat perintah tebang angkut dibatasi & berubah kadang berkurang jatah kirimnya.itupun pada petani tebu yang hutang di PG, belum tebu dari kabupaten purwodadi dan sekitarnya.. maksimal 2 rit truk sehari. padahal luas tebu di kab blora sekitar 4000 ha. brapa ton yang akan mengantri ?????? dengan produksi tebu 1 ha 80 ton.pabrik hanya 1000 ton brarti sehari hanya 125 truk. idealnya sehari minimal 800 truk / 1800 truk asumsi 1 truk 8ton tebu glondong.jangan jangan kalo malam giling rowsugar. (BACA (KORAN SUARA MERDEKA) (SUARA MURIA Kab Blora) TANGGAL 3 JULI 2014 )
Kasian petani tebu di blora, pabrik yang ditunggu tunggu ternyata tidak sesuai dengan apa yang di lontarkan sebelum pabrik berdiri dengan akan membeli tebu blora rendemen 8 % atau sekitar Rp.580 glondong tebu.
SELAK TEBU NE KETUAN DADI RENG OPO USUK OPO BLANDAR OMAH.
semoga aja masalah teknis yang sering melanda pg gmm segera diselesaikan, sehingga semua tebu milik petani bisa segera digiling.
Posting Komentar