![]() |
Peresmian dan giling perdana sudah dilakukan 4 Juni lalu, tapi hingga kini tebu petani belum terserap di PG Blora PT.GMM. (rs-infoblora) |
”Waktunya terus mundur, ini ada apa. Kami curiga, mengapa mesin tidak
segera diperbaiki dan diselesaikan. Jangan-jangan masih mengolah raw
sugar impor,” katanya, Senin (23/6) kemarin.
Susanto menambahkan, selama ini, petani sudah menunggu lama PG Blora
agar membeli tebu mereka. Sebab, pabrik sudah diresmikan dan giling perdana
juga sudah dibuka pada 4 Juni lalu, namun tebu dari petani belum juga dibeli.
Oleh karena
itu, pihaknya meminta petani tebu bergerak, melakukan sweeping pada
truk-truk besar yang keluar masuk pabrik. Sebab, truk-truk itu dicurigai
mengangkut raw sugar impor masuk ke pabrik. Selain itu, truk tersebut
juga dicurigai membawa keluar gula siap konsumsi hasil olahan dari gula
mentah.
”Jika cara itu dilakukan, maka membeli tebu petani hanyalah kedok
pabrik untuk mengelabuhi petani. Sweeping saja truk-truk itu. Apa yang
dibawa keluar masuk pabrik itu. Jangan sampai petani dibohongi,” tegas
politisi Partai Demokrat itu.
Pernyatan yang sama juga dilontarkan anggota DPRD yang lain, Seno
Margo Utomo. Menurutnya, PT GMM pernah mendapat izin untuk mengimpor 80
ribu ton gula mentah. Hal itu diakui, sebagai insentif dari pemerintah
karena sudah mendirikan pabrik gula.
”Gula mentah itu untuk keperluan uji coba mesin. Gubernur juga
meminta menggiling 25 ribu ton saja, dan sisanya di gudang disegel oleh
Bea Cukai. Kami curiga, sisa gula mentah itulah yang saat ini digiling,”
ujarnya.
Sementara itu, GM PT GMM Edy Winoto saat dikonfirmasi membantah,
adanya aktivitas giling raw sugar di pabriknya. Menurutnya, molornya
penerimaan tebu petani karena murni masalah teknis mesin. Sebab, jika
dipaksakan hasilnya tidak akan bagus, dan mesin akan kembali macet.
”Dengan molornya giling, kami justru yang paling rugi. Semua tahu,
modal kami dari bank. Harus bayar bunga yang sudah berjalan,” keluhnya.
Saat ini, lanjutnya, tim teknis sudah berusaha untuk menyelesaikan
setelan mesin yang pas. Sehingga, ketika digunakan bisa maksimal. Untuk
sementara, akan menggiling 1.000-2.000 ton tebu per hari. Apabila sudah
normal, akan dilanjutkan dengan giling penuh sebanyak 6 ribu ton tebu
per hari. (rs-infoblora | Aries-murianews)
2 komentar:
petani tebu di blora sangat resah dan rugi ..jika akhir bulan ini tidak giling tebu. dipastikan petani tebu blora kapok menanam tebu. atau beralih kemitraan dengan pabrik gula di jawa timur. saya yakin pasti ada permainan mengulur2 waktu giling.
Rendemen Tebu 8 % hanya iming2 belaka..
Posting Komentar