Home » , , » Pemkab Blora Diminta Waspadai Pelarian PSK dari Surabaya Pasca Penutupan Dolly

Pemkab Blora Diminta Waspadai Pelarian PSK dari Surabaya Pasca Penutupan Dolly

infoblora.id on 22 Jun 2014 | 02.00

Ilustrasi PSK lokalisasi Dolly Surabaya
BLORA. Pasca ditutupnya lokalisasi terbesar di Asia Tenggara, Dolly, oleh Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur disikapi serius oleh sejumlah pemerhati dan peminat sosial di Blora. Sejumlah permerhati meminta pemerintah kabupaten (Pemkab) Blora mewaspadai adanya pelarian atau mutasi Pekerja Seks Komersial (PSK) Dolly ke sejumlah lokalisasi di Kabupaten Blora. 

Pemkab Blora diminta perlu mendata kembali, bahkan sejumlah lokalisasi di Blora disarankan untuk tutup selama bulan Ramadan tahun ini. Eskpresi kepedulian tersebut disampaikan oleh M.Taufiqurahman, peminat dan pemerhati sosial asal Kecamatan Randublatung. 

Pasalnya, Blora adalah kabupaten yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur, sehingga tidak menutup kemungkinan para PSK yang kini mulai ditertibkan dari lokalisasi terbesar se Asia Tenggara itu melakukan mutasi ke Blora, dan membuka praktek di sejumlah lokalisasi.

“Sebaiknya Pemkab mewaspadai dan melakukan pendataan PSK. Lebih baik lagi di lokalisasi Blora di isi kegiatan keagaman selama bulan Ramadan,” ujar Taufiq, kemarin.

Menurutnya, di Blora ada sejumlah lokalisasi yang berpotensi untuk dijadikan tempat pelarian, yaitu Kampung Baru Kecamatan Jepon, Sumber Agung dan Nglebok, Kecamatan Cepu.

Hal senada disampaikan oleh M.Hamdani, salah seorang aktifis pemuda dan peminat masalah sosial asal Kecamatan Jepon. Menurutnya, kewaspadaan itu bukan tidak beralasan, sebab keberadaan lokalisasi di Blora, meski tidak tergolong besar, tetapi bisa menjadi mutasi PSK Dolly ketika mereka belum mendapatkan pekerjaan yang mapan.

“Perlu disikapi, termasuk waspada terhadap kemungkinan penularan penyakit yang di diderita oleh PSK,” kata dia.

Sementara itu Pemkab Blora melalui Satuan Polisi Pamong Praja, baru-baru ini getol melakukan penertiban ke sejumlah tempat Karaoke dan menyoal ijin pendirian karaoke. Di tempat tersebut juga ditertibkan para pemandu karaoke (PK) untuk dilakukan pembinaan dan diberikan pengarahan.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Sri Handoko, S.Sos, di Blora, Sabtu kemarin, mengatakan telah mempersiapkan langkah preventif untuk melakukan upaya pencegahan penyakit masyarakat.

“Bersinergi dengan pihak terkait, kami akan melakukan giat pencegahan penyakit masyarakat. Ini penting sebab bulan Ramadhan segera tiba, sebaiknya menghormati yang sedang menjalankan ibadah puasa dengan tidak melakukan aktifitas yang bisa meresahkan warga,” tegasnya.

Pihaknya juga mengimbau kepada para pengusaha rumah makan atau warung makanan dan minuman, tidak buka pada siang hari atau menutup dengan menggunakan kain gorden. (rs-infoblora | DPPKKI Blora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved