![]() |
Eko Hari Purwanto, aktivis pemerhati Migas Blora. |
BLORA. Para pemegang Kontrak Kerja Sama Operasional (KSO) di Wilayah Kerja Pertambangan (WKP)
Minyak dan Gas Bumi (Migas) di Kabupaten Blora, Jawa Tengah diminta
untuk segera beroperasi. Selain untuk kepentingan daerah juga untuk
kepentingan masyarakat lokal, agar dilibatkan dalam aktivitas
penambangan.
Hal itu disampaikan, Eko Hari Purwanto, aktivis
pemerhati Migas di Blora. Dia mengatakan, kontraktor diminta bekerja
sesegera mungkin, dan bukannya setelah mendapat kontrak kerjasama terus
dibiarkan bertahun-tahun terbengkelai.
"Karena selama ini potensi SDA Migas di Blora dibiarkan terbengkelai belum tergarap secara maksimal," ujar Eko.
Eko
mencontohkan, Lapangan Migas Giyanti sudah sejak 2010 lahan sudah dibebaskan,
namun hingga kini belum juga digarap. Masyarakat sudah lama menunggu
untuk bisa dilibatkan dalam aktivitas pengerjaan. Belum lagi pemerintah
daerah yang berharap bisa segera mendapat imbas peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
Di wilayah Kabupaten Blora ada lima KSO yang menjalin kemitraan dengan Pertamina Eksplorasi dan
Produksi (EP) sebagai pemegang penuh hak kepemilikan potensi migas itu. Yang pertama
adalah KSO Pertamina EP- Geo Cepu Indonesia (KSO PEP-CGI) yang memiliki
wilayah kerja di empat struktur migas di Blok Cepu, yaitu struktur
Ledok, Semanggi, Nglobo, dan Kawengan.
Untuk KSO Pertamina EP - Foster Trembes Petroleum mempunyai wilayah kerja di Lapangan Gabus, Cungkup, dan Trembes yang berada di wilayah Blora barat seperti Kecamatan Kunduran dan Jati.
Sedangkan Lapangan Banyubang yang ada di Kecamatan Jepon dan Bogorejo itu KSO Banyubang dipegang oleh PT. Banyubang Patra Energi yang meruapakan anak perusahaan dari BUMD Blora.
Demikian pula, untuk lapangan di Blok Cepu lainnya seperti Lapangan Alasdara dan Kemuning yang berada di Kecamatan Jiken dan Jepon sudah resmi KSO dipegang oleh PT. Pertamina EP Cepu ADK. Terakhir adalah KSO di Blok Blora yang kawasan potensinya berada di Kecamatan Kedungtuban, Randublatung, dan Kradenan yang KSO nya di operatori oleh PT. Sele Raya Energi.
Untuk KSO Pertamina EP - Foster Trembes Petroleum mempunyai wilayah kerja di Lapangan Gabus, Cungkup, dan Trembes yang berada di wilayah Blora barat seperti Kecamatan Kunduran dan Jati.
Sedangkan Lapangan Banyubang yang ada di Kecamatan Jepon dan Bogorejo itu KSO Banyubang dipegang oleh PT. Banyubang Patra Energi yang meruapakan anak perusahaan dari BUMD Blora.
Demikian pula, untuk lapangan di Blok Cepu lainnya seperti Lapangan Alasdara dan Kemuning yang berada di Kecamatan Jiken dan Jepon sudah resmi KSO dipegang oleh PT. Pertamina EP Cepu ADK. Terakhir adalah KSO di Blok Blora yang kawasan potensinya berada di Kecamatan Kedungtuban, Randublatung, dan Kradenan yang KSO nya di operatori oleh PT. Sele Raya Energi.
“Maka pemegang KSO (Kerjasama Operasi), terutama lima KSO itu segera melakukan aktivitasnya," imbuhnya.
Eko
menilai, meski dalam melakukan kegiatan eksplorasi diperlukan dana
besar, teknologi, dan resiko tinggi. "Namun namanya investor tentunya
sudah memperhitungkan hal itu. Yang penting segera mungkin untuk segera
bekerja," ungkapnya. (rs-infoblora | ali-suarabanyuurip)
1 komentar:
sgera di kawal saja mzz kita dukung prousesxx agar blora semakin maju kdepan untuk kemakmuran bersama..good luck
Posting Komentar