Pabrik Gula Blora Harus Jadi Tolok Ukur Industri Gula Indonesia

Mahendra Siregar, Ketua BKPM RI saat berkunjung di Pabrik Gula Blora. (ali-infoblora)

BLORA. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia,  Mahendra Siregar mengharapkan keberadaan pabrik gula di Kabupaten Blora, Jawa Tengah menjadi tolak ukur bagi pabrik gula lain yang sudah berdiri sebelumnya di beberapa daerah. Oleh karenanya, kedepan pengelolaannya harus benar-benar profesional dan ramah lingkungan.

“Bagi kami, operasional pabrik gula Blora ini diharapkan bisa menjadi tolok ukur kepada pabrik gula lainnya yang ada di Indonesia. Jadi mari bersama - sama kita mendukung berjalannya pabrik ini dengan baik dan lancar," kata Mahendra Siregar saat melakukan kunjungan kerja di Pabrik Gula di Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Sabtu,(22/3/2014) lalu.

Menurut Mahendra, keberadaan Pabrik Gula milik PT Gendhis Multi Manis (GMM) Blora ini tentunya bisa meningkatkan taraf hidup petani tebu dan perekonomian Kabupaten Blora pada khususnya.
"Kedepannya bisa mendukung swasembada gula Indonesia tahun 2014," imbuhnya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT. GMM, Kamajaya menyatakan, komitmennya untuk menjamin rendemen 8 persen dan sistem bagi hasil 70% untuk petani tebu dan 30% untuk pabrik. Dia katakan, program ini yang tidak ada di PG lainnya dan merupakan nilai lebih PG Blora untuk kesejahteraan petani tebu Blora.

"Kita mau besar bersama petani tebu Blora," ujar Kamadjaya sambil menjelaskan bahwa saat ini di sudah tersedia upaya  pembibitan tebu unggul bud chips. (rs-infoblora | ali)