![]() |
Central Processing Plant (CPP) Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) Pertamina EP di Ds.Sumber Kec.Kradenan, Blora |
JAKARTA. Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) PT.Pertamina EP di Ds.Sumber Kec.Kradenan Blora adalah fasilitas pertama yang menggunakan teknologi biological sulphur recovery unit (BSRU) dan caustic treating unit (CTU) sehingga memiliki kompleksitas yang tinggi.
BSRU merupakan sebuah proses yang mengondensasi H2S menjadi sulfursehingga memiliki nilai jual.
"Teknologi BSRU adalah proses memisahkan
bio sulfur menggunakan bakteri karena bakteri memakan unsur sulfur.
Nantinya, unsur sulfur akan menggumpal sehingga menghasilkan sulfur
dalam bentuk cip, dan teknologi ini sangat ramah lingkungan," kata
Presiden Direktur Pertamina EP di area CPP Gundih PPGJ, seperti dilansir laman perusahaan, Senin (11/11).
Saat ini sudah terdapat delapan sumur,
terdiri atas KTB-1, KTB-2, KTB-3, KTB-4, KTB-6,KDL-1, RBT-1A, dan RBT-2A
yang disediakan untuk memasok gas umpan menuju manifold inlet secara kontinyu. Manifold inlet itu terdiri atas production manifold dan test manifold. Gas umpan dari production manifold dialirkan ke gas separation unit (GSU) untuk pemisahan gas, air, dan kondensat.
Setelah dilakukan pemisahan, gas akan dialirkan ke acid gas removal unit (AGRU), sementara air akan dialirkan ke produced water treatment unit (PWTU) sedangkan kondensat akan dialirkan ke condensate handling unit (CHU). Kandungan minyak dalam air di PWTU akan dipisahkan dan kandungan H2S-nya dikurangi untuk kemudian disimpan dalam produced water tank (PWT). Air ini kemudian difilter untuk diinjeksikan kembali ke sumur.
Kondensat yang dialirkan ke CHU akan
distabilkan sehingga memenuhi spesifikasi kondensat yaitu RVP maksimal
12 psi dan kandungan sulfur maksimal 10 ppmw. Kondensat yang telah
stabil akan disimpan di condensate storage tank dan akan diangkut dengan truk tanker secara intermitten. Gas yang akan dialirkan ke AGRU akan melalui proses pemisahan sour gas dengan teknologi yang dimiliki oleh licensor UOP yakni amine guard formulated solvent (AGFS).
Sweet gas akan dialirkan menuju CTU, sedangkan gas asam akan dialirkan ke BSRU setelah melalui proses solvent.
Gas yang dihasilkan oleh CPP area Gundih
yang berada di Ds.Sumber Kec.Kradenan Blora berkapasitas 50MMSCFD akan disalurkan ke PLTU Tambak Lorok, untuk
menggantikan penggunaan diesel yang selama ini digunakan oleh PLTU
tersebut. Penggunaan gas lebih efisien dibandingkan dengan penggunaan
diesel. Selain itu, gas yang dihasilkan oleh CPP area Gundih akan
digunakan sebagai city gas. (rs-infoblora | kontributor : cd-http://migasreview.com)
0 komentar:
Posting Komentar