Pasca Roboh Ditabrak Truk, Jembatan Rel Kereta Tua Buk Brosot Sambong Akan Dipasangi Alat Hidrolik

PUTUS : Karena bulan lalu jembatan rel kereta wisata roboh tersangkut truk kontainer, kini jembatan masih terputus dan akan segera diperbaiki Perhutani KPH Cepu selaku pengelolanya. (rs-infoblora)

BLORA. Jembatan Bok Brosot untuk rel kereta kuno wisata dari Kecamatan Cepu menuju hutan Gubug Payung di Kecamatan Sambong yang dicopot karena tertabrak truk kontainer bulan lalu sampai pantauan kemarin di lapangan masih belum diperbaiki.

Menurut rencana, Perhutani KPH Cepu selaku pengelola rel kereta tua mengaku akan segera memperbaiki jembatan layang peninggalan Belanda tersebut. Bahkan nantinya akan dilengkapi dengan peralatan hidrolik.

Hal itu harus dilakukan, mengingat jembatan yang melintang di atas Jalan Blora - Cepu yang tepat berada di Desa Sambongrejo, Kecamatan Sambong itu selama ini digunakan sebagai akases jalan wisata kereta loko uap kuno.

Menurut Waka ADM Perhutani KPH Cepu Selatan, Ir.Joko A, pemasangan kembali jembatan yang rusak akibat tertabrak truk kontainer itu mendesak untuk segera dilakukan. Alasannya sampai saat ini sudah ada kontrak yang masuk dari wisatawan asing, yaitu di awal Januari 2014 sejumlah wisatawan asing akan menggunakan kereta loko uap kuno untuk berwisata dan melihat secara langsung wisata hutan jati yang ada di wilayah Perhutani KPH Cepu.

Dikemukakan, di lokasi jembatan tersebut memang sudah beberapa kali terjadi kecelakaan truk yang melintas, yakni menabrak jembatan rel kereta yang oleh warga lebih dikenal sebagai jembatan bruk brosot ini. Salah satu penyebabnya karena ketinggian jembatan lama-kelamaan makin rendah seiring penambahan dan perbaikan jalan setiap tahunnya.

"Kali ini untuk mencegah adanya truk yang nyangkut di jembatan supaya tak terulang lagi, nantinya akan dipasang alat hidrolik, sehingga jembatan tersebut nantinya bisa dinaikkan dan diturunkan sesuai dengan kebutuhan," ungkap Joko.

Saat ini ketinggian jembatan 4,5 meter, agar jembatan tidak ditabrak lagi maka perlu dinaikkan sekitar 1,5 meter. "Dengan alat hidrolik tersebut, nantinya jika jembatan tidak digunakan akan dinaikkan dengan hidrolik, sehingga ketinggiannya sampai sekitar 6 meter. Sebaliknya jika akan ada kereta tua yang lewat membawa wisatawan otomatis jembatan akan diturunkan seperti posisi semula," tandas Joko.

Terpisah, Kasatlantas Polres Blora, AKP Budiarto ketika dihubungi mengatakan, pihaknya juga akan terus memantau terus truk yang melintas di Jalan Blora - Cepu agar sesuai dengan ketentuan kelas jalan, baik berat maupun ketinggian kendaraan. (rs-infoblora)