![]() |
Sambutan Pembukaan Ketua KPU Blora, Arifin, S.Ag. dalam acara Sosialisasi Peningkatang Peran Serta Masyarakat dalam Pemilu 2014. (rs-infoblora) |
Sosialisasi dilaksanakan di
dua tempat yaitu di Aula KPU Kab. Blora dan Gedung PKPRI yang diikuti oleh
perwakilan elemen strategis masyarakat yang terdiri dari Guru PKn, Perwakilan
OSIS, Ormas, OKP, Organisasi Kemahasiswaan, dan TP PKK.
Ketua KPU Kab. Blora,
Arifin, S.Ag. dalam sambutannya menjelaskan bahwa Sosialisasi ini akan dibagi
ke dalam dua kelas yaitu Kelas Umum dan Kelas Pemilih Pemula. “Untuk Kelas Umum
terdiri dari para Guru PKn, perwakilan Ormas, OKP dan TP PKK. Sedangkan untuk
Kelas Pemilih Pemula akan diikuti oleh perwakilan dari OSIS dan Organisasi
Kemahasiswaan baik ekstra maupun intra kampus”, ungkapnya.
Dalam forum
ini, tambah Arifin, disampaikan materi tentang beberapa hal terkait
Demokrasi dan Pemilu khususnya persiapan Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2014. Dia
berharap forum ini tidak hanya sekedar menjadi forum sosialisasi Pemilu kepada
peserta semata. Lebih dari itu, diharapkan muncul masukan-masukan
evaluatif terhadap bahan, bentuk, cara dan strategi sosialisasi
pemilu dari yang selama ini
dilakukan.
Dari proses evaluasi ini akan melahirkan
rekomendasi-rekomendasi briliant dari
peserta sebagai bahan dan acuan bagi KPU Kab. Blora dalam merancang strategi
dan teknik sosialisasi ke depan. “Oleh karenanya, forum sosialisasi kali ini
kita kemas dalam bentuk Workshop”, tandasnya.
Evaluasi dan rekomendasi tersebut
menjadi penting mengingat daya jangkau sosialisasi diharapkan dapat mengatasi
seluruh aspek yang ada seperti luas wilayah, aspek geografis, akses komunikasi dan
beragamnya sasaran mulai dari pemilih pemula, petani, kaum perempuan,
ormas/LSM, tomas/toga, kaum berkebutuhan khusus, sampai kelompok
akademisi/praktisi hingga partai politik. Untuk itu diperlukan langkah
strategis dalam menentukan kegiatan yang bertujuan mensosialisasikan
penyelenggaraan pemilu agar peran serta masyarakat semakin meningkat dalam penyelenggaraan Pemilu 2014.
Menurut Moesafa, Anggota KPU Kab. Blora yang membidangi Sosialisasi,
KPU Kab. Blora dalam beberapa waktu ke depan akan menggencarkan kegiatan
sosialisasi Pemilu 2014 dalam berbagai bentuk dan kegiatan seperti pembentukan
Relawan Demokrasi, Forum Temu Warga di kecamatan, Pendidikan Pemilih, pembuatan
media baik cetak maupun elektronik, dll.
“Di waktu yang ada hingga 9 April
2014, kami akan gencarkan sosialisasi untuk memenuhi target 75% partisipasi
pemilih yang dicanangkan oleh KPU RI”, tambahnya.
Upaya memaksimalkan
sosialisasi yang dilakukan KPU Kab. Blora dilatarbelakangi
oleh partisipasi pemilih yang cenderung menurun jika dilihat dari tiga pemilu nasional terakhir.
Di Kabupaten Blora pun demikian adanya, pemilu
2004 misalnya, tingkat partisipasi pemilih mencapai 86 %,
sedangkan pemilu 2009 menurun menjadi 75 %. Kecenderungan ini juga berlaku
dalam Pemilukada baik Pilbup Blora maupun Pilgub Jateng. Pada Pilbup Blora 2005
partisipasi pemilih mencapai 74,6 % sedangkan pada 2010 menurun
menjadi 71,7 %. Sementara dalam Pilgub Jateng 2008 partisipasi
pemilih mencapai 61,7 % sedangkan pada 2013 menurun menjadi
55,9 %.
|
“Melihat
trend yang seperti ini maka salah satu tantangan yang kita hadapi adalah bagaimana mendongkrak partisipasi pemilih dalam
upaya mewujudkan kesuksesan Pemilu 2014”,
sambungnya.
Sosialisasi kali ini terdiri dari dua sessie untuk masing-masing kelas. Kelas
Umum akan mengikuti sessie Presentasi
dan sessie Diskusi Kelompok dan
Presentasi Hasil Diskusi. Sedangkan Kelas Pemilih Pemula akan mengikuti sessie Presentasi dan Simulasi.
Setelah
mengikuti sosialisasi ini diharapkan para peserta akan menularkan pemahaman dan
pengetahuannya di komunitas masing-masing. “Mengingat para peserta adalah
perwakilan dari elemen strategis masyarakat, setelah ini diharapkan mereka akan
menyemai hasil sosialisasi kepada komunitasnya”, pungkas Moesafa. (rs-infoblora | Humas KPU Blora)
1 komentar:
Dear KPU,
Saya sangat mendukung acara sosialisasi agar warga berpartisipasi dalam PEmilu 2014.
Beri pengertian pada warga agar mau datang dlm Pemilu 2014. Sadarkan warga bahwa Pemilu penting untuk memilih wakil rakyat yang akan memperjuangkan kepentingan rakyat.
Kendala terbesar adalah image masyarakat karena kondisi anggota dewan yang dianggap buruk. Anggapannya anggota dewan hanya berpikir dpt duit.
Hal ini disebabkan pikiran balik modal untuk jadi anggota masyarakat.
Satu kata kunci: “ Memberi suap & menerima suap adalah haram.”
Pilih anggota dewan yang tidak pake suap.
Smoga sukses.
Posting Komentar