![]() |
Menteri Pertanian memotong daun tebu disaksikan tamu undangan saat kunjungan kerja di Pabrik Gula Blora PT.GMM di Ds.Tinapan, Kec.Todanan, Sabtu (19/10) lalu (foto : rs-infoblora) |
Pabrik gula (PG) PT.Gendhis Multi Manis (GMM) ini akan melakukan uji coba penggilingan tebu pada bulan November 2013. Peletakan batu pertama pembangunan pabrik pada 2011, dan diharapkan Mei 2014 akan pabrik akan giling perdana. Pembangunan fisik pabrik bernilai investasi Rp 1,5 trilliun ini, telah mencapai 67 persen.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi saat meninjau perkembangan pembangunan pabrik beberapa waktu lalu mengatakan, pabrik gula Blora ini untuk mencapai swasembada gula nasional.
PG Blora merupakan pabrik gula pertama di Jateng yang dibangun dalam kurun waktu 30 tahun terakhir ini diharapkan mampu menopang target itu. Apalagi dengan kapasitas giling sampai 4000 ton sekali giling menjadikan pabrik itu tidak hanya terbesar di Indonesia, namun juga di Asia Tenggara.
Pabrik gula ini diharapkan dapat menyerap potensi tebu dari lahan seluas 24.000 hektar perkebunan tebu yang terhampar di Kabupaten Blora dan beberapa Kabupaten tetangga seperti Rembang, Pati, Kudus, dan Grobogan.
Masing masing seluas 8750 hektar lahan di Kabupaten Blora, 6000 hektar Kabupaten Rembang, 4000 hektar Kabupaten Grobogan, 3000 hektar Kabupaten Pati dan 2000 hektar dari Kabupaten Kudus dan tidak menutup kemungkinan juga tebu dari berbagai daerah di luar 5 kabupaten tersebut.
Serap Tenaga Kerja
Pabrik akan menyerap lebih dari 15.000 tenaga kerja yang terdiri dari 100-1500 tenaga untuk Pabrik dan 15.000 tenaga untuk kebun tebu yang tersebar di beberapa kabupaten tadi.
Bila setiap petani rata-rata menanam tebu seluas satu hektar maka untuk lahan 10.000 hektar akan melibatkan 10.000 petani. Bila dalam 1 hektar lahan tebu membutuhkan 2 orang tenaga kerja, maka akan ada 20.000 tenaga kerja yang diserap. Sektor industri dan transportasinya juga akan menyerap tenaga kerja.
Bupati Blora Djoko Nugroho mengatakan Blora baru ada satu pabrik,dan akan menyerap ribuan tenaga kerja.
"Mayoritas warga Blora adalah petani, jika petani meningkat kesejahteraannya, perekonomian akan menggeliat dan pasarpun akan ramai," tegasnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah Petrus Edison Ambarura mengatakan di Jateng ada 13 pabrik gula. Namun yang berproduksi baik hanya lima pabrik saja. Sedangkan delapan pabrik lainnya, kini kondisinya memprihatinkan.
(rs-infoblora | kontributor : WID/Humas Kementan/ES)
0 komentar:
Posting Komentar