![]() |
Beberapa hewan kurban yang diperjual-belikan di Pasar Pon Blora |
”Pemeriksaan terhadap sapi, kambing, serta kerbau di sejumlah pedagang hewan kurban itu juga untuk menjamin kelayakan secara medis daging kurban yang akan dikonsumsi masyarakat saat Idul Adha,” kata Kepala Bidang Peternakan Distanbunakikan Blora, drh Bambang Sukamto, kemarin.
Menurut dia, sementara ini petugas belum menemukan hewan kurban yang mengidap penyakit berbahaya. Untuk mengetahui kondisi hewan sehat atau terserang penyakit yang membahayakan manusia apabia mengkonumsi daging hewan tersebut, pihaknya menerjunkan sejumlah tenaga ahli yang bertugas memeriksa kondisi hewan kurban yang ada di wilayah Blora.
Pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap pengepul hewan kurban yang akan memperdagangkan ke kota besar seperti Semarang dan Jakarta. Biasanya sepuluh hari menjelang Idul Kurban pengepul mulai mengirim hewan ke luar daerah seperti Jakarta dan Semarang.
Ia menjelaskan, pemeriksaan hewan kurban meliputi suhu tubuh, keadaan bulu, mata, mulut, dan anus. Jika mulutnya mengeluarkan air liur terus biasanya sedang sakit. Jika petugas menemukan hewan kurban dengan suhu tubuh tinggi, maka heawn tersebut sedang sakit.
”Pemeriksaan akan terus dilakukan hingga perayaan Idul Adha. Untuk hewan kurban yang telah menjakani pemeriksaan dan dinyatakan sehat, petugas akan memberikan stempel ke tubuh hewan kurban,” katanya.
Selain mengencarkan pemeriksaan, pihaknya juga menyebarkan Surat Edaran (SE) ke Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Peternakan agar melakukan pemeriksaan hewan kurban pascasembelih. Pemeriksaan daging kurban ini untuk mengetahui daging kurban berpenyakit ataukah tidak. Jika nanti ditemukan penyakit, petugas akan memusnahkan daging tersebut.
(rs-infoblora | kontributor : Abdul Rochim-murianews.com)
0 komentar:
Posting Komentar