![]() |
Lahan perkebunan tebu di Kabupaten Blora semakin bertambah, banyak pengalihan fungsi tanah dari sawah jadi kebun tebu |
Menanggapi berubahnya penggunaan lahan tersebut Ketua Masyarakat Agribisnis dan Agroindustri Indonesia (MAI) Blora Yono Budiyanto mengatakan, pembinaan terhadap petani tebu memang sangat penting, sehingga petani bisa menanam tebu dengan baik. Terlebih lagi Blora, tebu adalah tanaman yang baru, sehingga pengetahuan akan hal itu masih minim.
“Langkah Mentan Sabtu lalu (19/10) singgah di Blora harus direalisasikan oleh pihak terkait dan berkelanjuan dalam memberikan pembinaan kepada petani tebu yang saat ini jumlahnya cukup banyak,” kata Yono Budiyanto.
Menurutnya, persoalan bibit tebu juga menjadi permasalahan saat ini. Karenanya petani membutuhkan bibit yang baik dan bermutu, jangan sampai saat menanam bibit yang digunakan asal-asalan. Disamping itu dia melihat, penjualan menjadi hal yang paling memukul petani tebu di Blora. Pasalnya tebu banyak dijual pabrik luar daerah. Hal ini berbeda dari petani tebu disekitar lokasi pabrik seperti di Pati, Kudus, Kendal, Ngawi atau Madiun dan Jombang.
“Kepastian untuk mendapatkan harga yang sesuai mutlak diperoleh,” ungkapnya pria yang juga menjadi ketua Program Universitas Darul Ulum Jombang Kampus Blora ini. Untuk itu dia berharap, agar ada regulasi dan kemudahan yang didapatkan oleh petani tebu di Blora, agar mereka bisa sejahtera dan merasakan manisnya tebu seperti manisnya gula yang dihasilkan. (rs-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar