INFOBLORA.ID - Kabupaten Blora mendapatkan bantuan dua armada bus sekolah dari pemerintah pusat. Namun, dari dua armada tersebut, hanya satu bus yang akan dioperasikan langsung oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora. Sementara satu armada lainnya diperuntukkan bagi SMK NU Kedungtuban, Kabupaten Blora.
Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dinrumkimhub Blora, Sunyoto, menjelaskan bahwa sebelumnya Pemkab Blora telah mengajukan bantuan empat armada bus sekolah ke Kementerian Perhubungan. Dari usulan tersebut, hanya satu armada yang disetujui, yakni bus berkapasitas 28 penumpang yang direncanakan mulai beroperasi pada tahun depan.
“Usulan ke Kementerian empat armada, namun yang disetujui hanya satu armada,” terang Sunyoto.
Ia menambahkan, satu armada bus sekolah yang diberikan kepada SMK NU Kedungtuban merupakan hasil usulan mandiri dari pihak sekolah yang memperoleh alokasi melalui pokok pikiran (Pokir) DPR RI.
Terkait operasional bus sekolah milik Pemkab Blora, Sunyoto menyebutkan bahwa pembiayaan akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Blora tahun 2026. Bus tersebut nantinya akan beroperasi secara gratis sebagai bentuk pelayanan pemerintah daerah kepada pelajar.
“Menunggu perintah pimpinan. Anggaran operasional kita anggarkan mulai tahun 2026, dan bus sekolah ini akan gratis sebagai wujud kehadiran Pemkab kepada anak sekolah,” ujarnya.
Untuk rute operasional, saat ini masih dalam tahap pembahasan. Namun berdasarkan perencanaan bersama Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Blora, telah dikaji jalur Kunduran–Blora sebagai rute awal.
“Setidaknya ada 10 titik sekolah dari SMP dan SMA sederajat. Beberapa SD juga ada, tetapi untuk SD dominan dekat dengan rumah,” jelasnya.
Menurut Sunyoto, satu armada bus sekolah tersebut diharapkan dapat membantu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di kalangan pelajar, khususnya di jalur Kunduran–Blora. Berdasarkan kajian yang dilakukan, antusiasme siswa untuk beralih ke bus sekolah cukup tinggi.
“Antusias siswa dalam kajian kita itu banyak yang mau beralih. Bahkan kalau cuma satu armada kemungkinan masih kurang, karena satu sekolah SMA saja bisa mencapai seribu siswa,” terangnya.
Selain untuk transportasi pelajar, bus sekolah milik Pemkab Blora juga direncanakan menjadi sarana penunjang kegiatan sekolah rakyat di Kabupaten Blora. Armada tersebut dapat digunakan secara fleksibel sesuai kebutuhan.
“Misalnya pada hari Minggu saat sekolah rakyat membutuhkan bus untuk kegiatan pesiar anak didik, maka bus sekolah yang diberikan ke Pemkab Blora dapat digunakan. Ini sesuai program Presiden Prabowo bahwa bus sekolah juga untuk menunjang kegiatan sekolah rakyat,” pungkasnya.


0 komentar:
Posting Komentar