INFOBLORA.ID - Serangan hama tikus kembali mengancam lahan pertanian di Kabupaten Blora. Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora meminta para petani segera melaporkan jika terjadi serangan hama untuk mendapatkan penanganan.
Seorang petani asal Kelurahan Randublatung, Sanon, mengungkapkan bahwa lahan jagungnya yang berumur sekitar 1,5 bulan diserang ribuan tikus. Serangan itu membuat buah jagung yang baru tumbuh mulai rusak.
“Kami sudah tangani sebisa kami, tetapi jika tidak dibantu dinas, bisa dipastikan petani terancam tidak akan panen,” ujarnya, Sabtu (27/9/2025).
Sanon berharap petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) segera turun ke lapangan untuk meninjau kondisi di lokasi.
“Semoga segera ditangani agar kami petani kecil bisa panen dan mendapatkan hasil dari jerih payah ini,” tambahnya.
Kepala DP4 Kabupaten Blora melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan Hortikultura, Perkebunan, dan Peternakan (TPHPP), Rosalia Diah Erawati, membenarkan adanya serangan hama tikus di sejumlah wilayah. Ia mengakui bahwa tikus sudah menjadi momok bagi para petani di Blora.
“Tikus memang menjadi PR yang hingga kini sulit dibasmi karena penanggulangannya belum bisa dilakukan secara serentak,” jelas Rosalia.
Ia menyebutkan Kecamatan Kedungtuban menjadi daerah endemis hama tikus yang sering menjadi sumber penyebaran ke wilayah sekitar.
“Saat ini memang Kecamatan Kedungtuban menjadi daerah endemis hama tikus,” ujarnya.
Menurut Rosalia, populasi tikus berkembang sangat cepat dan bisa menyebar ke berbagai wilayah, sehingga perlu penanganan bersama.
“Populasi mereka cepat sekali berkembang, ini harus kita tanggulangi secara bersama-sama,” tandasnya.
Rosalia meminta para petani segera melapor ke PPL setempat jika lahan pertaniannya diserang hama tikus agar bisa ditindaklanjuti.
“Silakan petani lapor ke PPL, kemudian diteruskan ke Dinas untuk mendapatkan survei dan penanganannya,” jelasnya.
DP4 Blora siap memberikan bantuan berupa pestisida pembasmi tikus maupun sarang burung hantu sebagai predator alami untuk mengendalikan populasi tikus.
0 komentar:
Posting Komentar