SDN 4 BALUN CEPU BATAL DIJADIKAN SEKOLAH RAKYAT, KARENA LAHAN KURANG LUAS

INFOBLORA.ID - Rencana menjadikan SDN 4 Balun, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, sebagai titik pertama pembangunan Sekolah Rakyat akhirnya batal. Hal ini disebabkan lahan yang tersedia di SDN 4 Balun tidak memenuhi syarat yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Diketahui, lahan yang dimiliki SDN 4 Balun hanya seluas lima hektare, sementara ketentuan pemerintah pusat mewajibkan lahan minimal tujuh hektare untuk pendirian Sekolah Rakyat. Akibatnya, Pemkab Blora kini tengah memverifikasi lahan di wilayah lain untuk mengganti titik Sekolah Rakyat tersebut.

Bupati Blora, Arief Rohman, membenarkan adanya pemindahan lokasi Sekolah Rakyat. ‘’Memang nanti dipindah. Lahannya yang di SDN 4 Balun masih kurang sesuai dengan yang direncanakan. Yang dibutuhkan tujuh hektare. Sedangkan di Balun itu hanya lima hektare saja,’’ ujar Mas Arief, sapaan akrabnya.

Lebih lanjut, Mas Arief menjelaskan bahwa pemindahan lokasi akan segera dilakukan mengingat tahun ajaran 2025/2026 akan segera dimulai. “Kami langsung survei tempat baru. Sepertinya lokasi titiknya nanti tidak jauh dari Balun juga. Sekitaran PDAM,” jelasnya.

Mas Arief juga memaparkan bahwa pembangunan Sekolah Rakyat akan dilakukan secara bertahap. Pada tahap awal, hanya akan dibangun satu rombongan belajar (rombel) di jenjang SMA. ‘’Nanti bertahap. Pertama ini SMA dulu. Nanti menyusul dari SD sampai SMP,’’ terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Blora, Luluk Kusuma Agung Ariadi, mengakui memang ada pemindahan titik lokasi Sekolah Rakyat tersebut. Hal ini dikarenakan lahan di SDN 4 Balun tidak memenuhi luas lahan yang disyaratkan. ‘’Iya, memang kurang luas. Seharusnya tujuh hektare. Sudah kami cek beberapa tempat, tapi masih belum ketemu,” ujarnya.

Hingga kini, Pemkab Blora terus melakukan verifikasi dan pencarian lahan alternatif yang sesuai dengan kebutuhan. Pemerintah Kabupaten Blora berharap proses pemindahan lokasi ini dapat berjalan cepat agar pembangunan Sekolah Rakyat segera dimulai dan menjadi pusat pendidikan yang representatif di wilayah Blora. (Po-78)