INFOBLORA.ID — Tradisi Gasdeso kembali digelar di Desa Gedangdowo, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, sebagai bentuk ungkapan rasa syukur masyarakat atas hasil panen yang melimpah. Tradisi ini menjadi bagian penting dari budaya agraris yang masih dijaga oleh sebagian besar warga Blora.
Gasdeso, yang berasal dari kata “gasal” (ganjil) dan “deso” (desa), biasanya diselenggarakan pada bulan ganjil dalam penanggalan Jawa. Di Desa Gedangdowo, perayaan ini memiliki keunikan tersendiri, yaitu adanya tradisi awur-awur—ritual melempar nasi dan jajanan tradisional kepada sesama warga. Momen ini menjadi simbol berbagi rezeki dan mempererat tali persaudaraan antarwarga desa.
Menurut warga, tradisi Gasdeso bukan hanya seremoni budaya, tetapi juga mengandung nilai spiritual dan sosial yang kuat. Masyarakat Gedangdowo meyakini bahwa menjaga dan melestarikan tradisi ini akan membawa keberkahan serta menjamin hasil panen yang lebih baik di tahun-tahun mendatang.
“Ini bukan sekadar acara, tapi bagian dari doa bersama agar bumi tetap subur dan hasil panen kami tidak putus,” ujar salah satu sesepuh desa.
Dengan tetap berlangsungnya tradisi Gasdeso, Desa Gedangdowo menunjukkan bahwa kearifan lokal masih menjadi penopang kuat dalam kehidupan bermasyarakat, sekaligus menjadi warisan budaya yang patut dijaga lintas generasi (po-78)
0 komentar:
Posting Komentar