INFOBLORA.ID - DPRD Kabupaten Blora serius mendorong pemerintah pusat, dalam hal ini SKK Migas dan Kementrian ESDM, agar segera mendorong KKKS Blok Cepu untuk segera aktivasi sumur di Blora yaitu Lapangan Gas Giyanti.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD
Blora, Siswanto.
Menurutnya ini adalah strategi utama dalam
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Bagi Hasil (DBH) Kabupaten
Blora dari sektor migas.
Ketua Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh
Indonesia itu menandaskan seharusnya sumber daya alam migas yang sudah lebih
seabad di Blora adalah berkah, bukan kutukan, karena Cadangan Lapangan Gas
Giyanti termasuk cadangan yang besar
Siswanto menyebut, SKK Migas di tahun 2021
pernah berikan data cadangannya sampai 500 BCF (Miliar kaki kubik) masih di
bawah Jambaran Tiung Biru yang cadangannya sampai 2 TCF (Triliun Kaki Kubik).
Dan bisa produksi maksimal di 100 MMSCFD (Juta kaki kubik per hari).
Dikatakannya, jika nanti Lapangan Gas Giyanti
diproduksi maka ada kepentingan nasional dan daerah yang akan mendapatkan
solusi.
Kepentingan nasional yaitu menutup defisit dan
impor gas nasional.
Untuk Blora
kepentingan daerahnya bisa
mendapatkan Participating Interest (10%) plus DBH Migas (15%) sebagai daerah
penghasil.
Ia mengusulkan pembentukan panitia kerja
(Panja) terkait isu ini. Panja ini nanti
akan mengawal aktivasi lapangan Giyanti dengan audiensi dan lobi ke Kementrian
ESDM dan SKK Migas serta terutama ke Komisi XII DPR RI di Senayan.
Komisaris PT. Blota Parta Energi (PT. BPE)
Seno Margo Utono menyatakan bahwa multiplier effect aktivasi Lapangan Giyanti
di Desa Kecamatan Sambong akan sangat besar buat Blora.
0 komentar:
Posting Komentar