BLORA. Bupati Djoko Nugroho
menekankan kepada seluruh Kepala Desa (Kades) untuk terus melakukan
inovasi dalam menjalankan kepemimpinan di pedesaan, khususnya inovasi
yang berkaitan dengan pelayanan dan pemberdayaan masyarakat agar
perekonomian desa tumbuh dengan baik.
“Kali ini banyak inovasi desa yang
dipamerkan disini. Memang belum semuanya karena tiap Kecamatan hanya
menampilkan beberapa desa yang sudah punya inovasi. Kades-kades
lainnya yang belum punya inovasi harusnya malu melihat desa lain
sudah lebih dulu maju dengan inovasinya,” tegas Bupati.
Hal itu disampaikan langsung oleh
Bupati Djoko Nugroho di hadapan seluruh Kades dan Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) se Kabupaten Blora ketika menghadiri Bursa
Inovasi Desa (BID) di Alun-alun, 14 November lalu.
Bupati lantas meminta agar seluruh
Kades bisa melihat potensi desanya dan memetakan kebutuhan masyarakat
guna merumuskan inovasi yang cocok.
“Dana Desa setiap tahun selalu
meningkat, jangan digunakan untuk bangun talud terus. Lakukan
inovasi, perbanyak pemberdayaan masyarakat. Tolong Pak Kepala Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa bisa merumuskan Perbup sepuluh
persen atau berapalah dari Dana Desa untuk pemberdayaan,” lanjut
Bupati.
Dengan adanya peningkatan pemberdayaan
masyarakat itu diharapan Kades bisa berinovasi dengan membuat program
program unggulan disesuaikan potensi masing-masing. Bisa berbasis
potensi pertanian, kerajinan UMKM, atau perdagangan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa (PMD), Gunadi S.Sos, M.Si dalam penjelasannya membenarkan
jika jumlah dana desa yang semakin meningkat tetapi pemanfaatannya
oleh pemerintah desa belum optimal. Sehingga butuh adanya contoh agar
bisa ditiru.
“Kurangnya pengetahuan pemerintahan
desa akan kegiatan yang inovatif sehingga memerlukan contoh-contoh
kegiatan yang inovatif. Oleh karena itu kami selenggarakan Bursa
Inovasi Desa ini untuk memberikan contoh kegiatan inovatif untuk
dicontoh (direplikasi) oleh desa dan dianggarkan melalui APBDes tahun
2019,” terangnya.
Pelaksanaan BID ini sendiri menurutnya
ada beberapa kegiatan, pertama capturing adalah pendokumentasian
inovasi yang telah dilaksanakan oleh desa. Kemudian hasil dari
capturing dipamerkan pada acara Bursa Inovasi Desa (BID).
“Bursa ini bukan pameran barang, tapi
pameran gagasan dan ide. Kegiatan diikuti oleh Tim Pelaksana Inovasi
Desa (TPID) dari 16 Kecamatan yang dengan menampilkan 43 Kegiatan
Inovatif,” pungkasnya.
Dalam Program BID ini kepala Desa, BPD
dan tokoh masyarakat diundang untuk melihat inovasi-inovasi yang
telah disajikan. Diharapkan desa-desa mengisi kartu komitmen yang
telah disediakan oleh Tim Inovasi Kabupaten untuk mereplikasi atau
mencontoh inovasi-inovasi yang sekiranya cocok dilaksanakan di
desanya masing-masing.
Dengan demikian, diharapkan pemanfaatan
dana desa di tahun-tahun kedepan lebih inovatif. Dalam melakukan
replikasi, desa nantinya akan dilakukan pendampingan oleh tim.
Ada tiga jenis inovasi yang disajikan
dalam Bursa Inovasi Desa ini adalah Inovasi Pengembangan Sumber Daya
Manusia, Inovasi Kewirausahaan dan Pengembangan Ekonomi Lokal dan
Inovasi dalam bidang Infrastruktur. (res-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar