Bupati Djoko Nugroho memasang pita tanda operasi kepada personil Satlantas Polres Blora dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Candi 2018. (foto: dok-ib) |
Sebagai
kesiapan terakhir, Rabu pagi (6/6/2018) dilaksanakan Apel Gelar
Pasukan Lintas Sektoral di halaman depan Mapolres Blora yang dipimpin
langsung oleh Bupati Djoko Nugroho. Apel diikuti jajaran Forkopimda
Blora, anggota Polres Blora, Batalyon 410/Alugoro, Kodim 0721/Blora,
Sat Pol PP, BPBD, Pramuka, Dinrumkimhub dan Senkom.
Bupati menyampaikan, stabilitas harga dan
ketersediaan bahan pangan menjadi salah satu potensi kerawanan yang harus
diwaspadai. Pada tahun 2017 secara umum stabilitas harga pangan dapat
terjaga dan tidak terjadi kelangkaan bahan pangan.
“Hal itu dapat diwujudkan berkat
kerjasama dari semua instansi terkait seperti Kementerian Pertanian,
Kementerian Perdagangan, Bulog, Komisi Pengawas Persaingan Usaha
(KPPU), maupun Satgas Pangan Polri,” kata Bupati.
Pada tahun ini, jelasnya, potensi
permasalahan masih berkisar pada masalah distribusi pangan, upaya
penimbunan oleh kelompok kartel/mafia pangan, maupun perilaku negatif
pelaku usaha yang menaikkan harga di atas harga yang ditetapkan.
“Oleh sebab itu, diperlukan kerja
sama dan langkah proaktif dari stakeholders terkait guna mengatasi
hal ini,” tegasnya.
Kapolres Blora AKBP Saptono SIK, MH menjelaskan bahwa untuk kelancaran pengamanan lebaran, mudik dan balik, pihaknya menyiapkan ratusan personil.
Kapolres AKBP Saptono SIK, MH menjelaskan perihal Operasi Ketupat Candi 2018, Rabu (6/6/2018). (foto: dok-ib) |
Untuk
Pos Pengamanan menurutnya akan mulai beroperasi Kamis (7/6/2018)
hingga Minggu (24/6/2018). Pos pengamanan ada di Blok T, Pos DX Hutan
Sambong, Perempatan Ketapang Kantor Pos Cepu dan Wulung Randublatung.
Sedangkan Pos pelayanan ada di Terminal Ngawen dan Alun-alun Blora.
“Jumlah
personil yang diterjunkan di seluruh pos jumlahnya 160. Nanti juga
bergabung dengan petugas dari Kodim, Satpol PP, Perhubungan, PMI,
BPBD dan Pramuka,” lanjut Kapolres.
Terpisah, Kabag Ops Kompol Zuwono
menyatakan bahwa ada beberapa hal yang akan menjadi sasaran dalam
Operasi Ketupat Candi 2018.
“Sasaran operasi ada tiga golongan,
yakni gangguan nyata, ambang gangguan dan potensi gangguan. Gangguan
nyata ini misalnya aksi teror bom, pelanggaran lalu lintas, kemacetan
lalu lintas, kecelakaan, uang palsu dan pencurian rumah kosong yang
ditinggal mudik,” ucap Kompol Zuwono.
Sedangkan ambang gangguan adalah
kelompok radikal, takbir keliling yang kerap menimbulkan potensi
kecelakaan karena menggunakan bak terbuka. Kemudian kurangnya
kesadaran berlalu lintas, peningkatan volume kendaraan hingga
kerusakan jalan. Sehingga menurutnya perlu dikawal dengan patroli.
“Adapun sasaran berupa potensi
gangguan diantaranya pengamanan tempat wisata, peningkatan harga
sembako, pelaksanaan sholat idul fitri dan lainnya. Kita akan
turunkan personil untuk pengamanan dan pelayanan seluruh kegiatan
masyarakat,” lanjutnya. (res-ib)
0 komentar:
Posting Komentar