![]() |
Kunjungan tim dari Ditjen Kebudayaan Kemendikbud di rumah Pramoedya Ananta Toer guna melakukan survey dan merencanakan revitalisasi, Kamis lalu (17/5/2018). (foto: dok-ib) |
Setelah bulan lalu Dinas Kepemudaan
Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) melakukan kerja
bakti penataan lingkungan dan mengadakan sarasehan Blora Menuju Kota
Sastra di halaman rumah Pram. Kini giliran Direktorat Kebudayaan
Kemendikbud, yang mendatangi rumah sederhana di Jl.Sumbawa nomor 40
Kelurahan Jetis, Kecamatan Blora itu.
Tepatnya Kamis lalu (17/5/2018), tim
dari Ditjen Kebudayaan Kemendikbud melakukan kunjungan ke rumah Pram
didampingi Kepala Dinporabudpar Blora, Drs. Kunto Aji dan Kepala
Bidang Kebudayaan Wahyu Tri Mulyani, AP untuk berdialog, survey dan
merencanakan revitalisasi rumah masa kecil Pram.
“Kemarin yang datang Direktur
Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman dari Ditjen Kebudayaan,
Kemendikbud, Pak Dr. Harry Widianto dan beberapa tim pendamping.
Beliau dan rombongan merencanakan perbaikan atau revitalisasi rumah
Pram agar bisa dijadikan daya tarik wisata sastra,” ucap Drs. Kunto
Aji, kemarin.
Dalam survey yang dilaksanakan selama
tiga hari sejak Kamis (17/5/2018) itu, menurut Kunto Aji, sudah
dilakukan pengukuran di beberapa titik kawasan rumah masa kecil Pram.
(baca juga : Rumah Masa Kecil Pramoedya Ananta Toer Dirintis Jadi Destinasi Wisata Sastra)
“Hanya saja, bagaimana bentuk perencanaannya, kami belum tahu. Sebab itu dilakukan oleh tim pusat. Yang jelas revitalisasi rumah masa kecil Pram dimulai bulan Agustus 2018,” ujarnya.
“Hanya saja, bagaimana bentuk perencanaannya, kami belum tahu. Sebab itu dilakukan oleh tim pusat. Yang jelas revitalisasi rumah masa kecil Pram dimulai bulan Agustus 2018,” ujarnya.
Atas nama Pemerintah Kabupaten Blora,
pihaknya mengucapkan terimakasih kepada tim dari Ditjen Kebudayaan
Kemendikbud yang telah memberi perhatian dan menindaklanjuti
revitalisasi rumah masa kecil Pram yang kini ditempati adik kandungnya, Soesilo Toer.
“Tentu saja kami mengucapkan
terimakasih. Harapannya, setelah direvitalisasi, akan menjadi daya
tarik bagi warga masyarakat Kabupaten Blora, Indonasia bahkan manca
negara yang ingin mengetahui serta ingin nostalagia dengan karya
sastra dan rumah masa kecil Pram,” tandasnya.
Masih menurut Kepala Dinporabudpar
Blora Kunto Aji, direncanakan pula mengembangkan perpustakaan dan
informasi tentang karya dan biografi Pramoedya.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinporabudpar
Wahyu Tri Mulyani, AP menambahkan kedatangan Direktur Pelestarian
Cagar Budaya dan Permuseuman ke rumah masa kecil Pram juga didampingi
Kepala BPCB Jawa Tengah, perwakilan lembaga terkait dari Provinsi
Jawa Tengah, staf khusus dari Ditjen Kebudayaan Kemendikbud, tim dari
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Blora, dan tokoh budaya Blora.
“Sempat diusulkan pembangunan joglo
untuk kegiatan temu sastra dan olah karya sastra. Sebab anak-anak di
Blora sudah ada yang punya bakat menjadi sastrawan, ” ujarnya.
(baca juga : Menuju Blora Kota Sastra, Sarasehan Budaya di Rumah Pramoedya Ananta Toer)
(baca juga : Menuju Blora Kota Sastra, Sarasehan Budaya di Rumah Pramoedya Ananta Toer)
Rumah masa kecil Pram, kata dia, belum
ditetapkan menjadi cagar budaya dan sedang dilakukan pendataan hingga
pengkajian. Meski demikian, dalam revitalisasi nanti diusulkan agar
bagian dan bentuk asli tidak dipugar. (jo-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar