![]() |
| Bupati dan Wakil Bupati Blora mengikuti presentasi desain penataan kawasan makam Sunan Pojok di Bappeda. (foto: jo-infoblora) |
Untuk memantabkan hal tersebut, Kamis
sore (8/12) kemarin, bertempat di lantai 2 Gedung Bappeda, desain
penataan kawasan makam Sunan Pojok dipresentasikan di hadapan Bupati
H.Djoko Nugroho dan Wakil Bupati H.Arief Rohman dengan dihadiri
jajaran pengurus Yayasan Sunan Pojok serta beberapa tokoh agama.
“Sesuai informasi yang kami dapatkan,
Sunan Pojok berasal dari keturunan Kerajaan Mataram yang ditugasi
sebagai panglima perang di wilayah pesisir utara Jawa dan menyebarkan
agama Islam di sekitar Blora. Sehingga nantinya komplek makam akan
ditata dengan model Mataraman,” ucap Kepala Bappeda Blora, Ir.
Samgautama Karnajaya.
Ia menerangkan bahwa untuk bangunan
induk makam tidak akan mengalami pemugaran. Yang dipugar adalah pagar
sekeliling makam dan perluasan area ziarah di lokasi pertokoan.
Pertokoan yang berada di sebelah timur makam akan dibongkar. Lokasi
tersebut akan didirikan pendopo joglo besar sebagai lokasi peziarah.
![]() |
| Ilustrasi desain pemugaran komplek Makam Sunan Pojok. (foto: dok-ib) |
Adapun Bupati H.Djoko Nugroho meminta
agar perluasan area makam Sunan Pojok bisa dijadikan sebagai salah
satu ikon wisata religi dan budaya di Kabupaten Blora. “Jangan lupa
dikonsultasikan dengan Yayasan Sunan Pojok dan tokoh agama. Ini
mumpung ada pengurusnya dan Pak Kyai Muharor juga hadir. Monggo urun
rembug, baiknya gimana?,” kata Bupati.
Suryanto, selaku Ketua Yayasan Sunan
Pojok menghendaki agar ada penambahan toilet untuk para peziarah.
Pasalnya disaat ada acara besar, para peziarah selalu antri panjang
untuk ke toilet karena jumlahnya terbatas. “Kami minta jumlah
toilet peziarah untuk ditambah, minimal 5 lagi,” ujar Suryanto.
Senada dengan Suryanto, KH Muharor Ali
juga menyampaikan hal yang sama. Secara umum pihaknya menyetujui jika
Makam Sunan Pojok akan ditata kembali. Hanya saja ia meminta kepada
Pemkab untuk menambah toilet dan perluasan tempat wudhu.
![]() |
| KH Muharor Ali menyampaikan permintaan penambahan toilet dan tempat wudhu. (foto: dok-ib) |
Bupati juga menjelaskan bahwa komplek
pertokoan Blok S di perempatan Seso Jepon telah selesai dibangun dan
siap digunakan awal 2017 nanti. Semua pertokoan yang ada di komplek
Sunan Pojok akan dipindah kesana, sehingga lahan yang ad digunakan
untuk perluasan makam Sunan Pojok.
Dari segi seni, Wakil Bupati H.Arief
Rohman M.Si meminta agar dalam pembangunan gapura nanti bisa
dipercantik dengan hiasan kaligrafi dan pencahayaan sinar lampu yang
terang. Mengingat lokasi makam berada di tengah kota, sehingga
bangunan yang baru nanti harus bisa menjadi landmark kebanggaan
Blora. (rk-infoblora)




0 komentar:
Posting Komentar