Pages

4 Agu 2016

Direktur KPHL Kementerian LHK Dukung Pengembangan Agropolitan Blora

Direktur KPHL Kementerian LHK (kanan) memetik buah kelengkeng didampingi Wakil Bupati, pemilik kebun dan Adm Perhutani KPH Blora. Ia mendukung untuk pengembangan Agropolitan di Blora. (foto: ag-infoblora)
BLORA. Rencana Pemkab Blora untuk mengembangkan Kebun Buah Mustika Sinar Semesta (MSS) atau yang lebih dikenal dengan Kebun Buah Klapanan di Desa Tunjungan Kecamatan Tunjungan menjadi kawasan Agropolitan kembali mendapatkan dukungan dari pejabat pusat.

Rabu (3/8) kemarin Direktur Kesatuan Pemangkuan Hutan Lindung (KPHL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Ir. Bagus Herudojo Tjiptono, MP datang langsung ke Tunjungan Blora guna melihat potensi kebun buah yang berada di sebelah timur Waduk Greneng tersebut.

Kedatangannya didampingi Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si, Tenaga Ahli Ditjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial (RLPS) Kementerian LHK Ir. Suharisno MM, Kepala Balai Pengelolaan DAS Pemali Jratun Ir. Suratman M.Si, Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Ir. Sutikno Slamet, Adm Perhutani KPH Blora Joko Sunarto, Adm Perhutani KPH Ngawi Joko Siswantoro, dan sejumlah pejabat terkait lainnya.

Dialog tentang pengembangan Agropolitan di Joglo Kebun Buah MSS
Klapanan Tunjungan. (foto: ag-infoblora)
Bambang Suharto, pemilik Kebun MSS Klapanan dengan ramah menjelaskan sejarah dan perkembangan kebun buah. “Awalnya ini lahan terbengkalai, kering dan gersang. Hanya beberapa tegakan jati yang hidup tak terawat. Warga sini pun enggan mengolah tanah karena strukturnya yang kering dan berbatu kapur. Tapi sejak 4 tahun lalu dengan niat yang besar, saya beli tanah kampung ini lalu mulai diolah. Ditutup dengan ratusan truk aspal kompos,” jelas Bambang.

Dengan menggandeng salah satu rekannya yang ahli di bidang buah-buahan, rupanya Pak Bambang Suharto ingin mengubah image Blora yang kering, gersang dan identik dengan jati menjadi wilayah yang subur dan bisa menghasilkan buah-buahan unggul. Saat ini di kebunnya tersebut sudah ditanaman ribuan pohon buah-buahan, mulai pepaya kalina, kelengkeng kristal, jambu kristal, srikaya, anggur, markisa, durian, dll.

“Nah ini yang selama ini kita inginkan, memanfaatkan lahan tidak produktif menjadi lahan produktif yang subur sehingga menghasilkan buah-buahan. Kami akan mendukung jika kebun seperti ini akan dikembangkan menjadi kawasan Agropolitan seperti yang pernah diungkapkan Pak Wakil Bupati. Perhutani sudah selayaknya ikut membantu, karena banyak juga lahan Perhutani di sekitar kebun buah ini yang kurang produktif. Bisa dikerjasamakan nanti,” ujar Direktur KPHL Kementerian Ir. Bagus Herudojo Tjiptono, MP.

Posisi kebun buah MSS/Klapanan yang berada di perbukitan menurutnya sangat cocok jika akan dikembangkan lagi. “Suasananya enak, pemandangannya bagus karena letaknya di atas bukit. Jangan sampai kalah dengan Mekarsari lah, kita akan dukung nanti,” lanjutnya.

Memetik pepaya kalina, salah satu komoditas buah unggulan di Kebun Buah MSS/Klapanan Tunjungan. (foto: ag-infoblora)
Ia menyampaikan bahwa Kementerian LHK melalui BUMN Perhutani kali ini juga sedang mengembangkan konsep rest area di kawasan hutan tepi jalan tol trans Jawa yang akan diwujudkan dengan kebun buah-buahan dan dilengkapi berbagai fasilitas lainnya.

“Kami melalui Perhutani dan Balai Pengelolaan DAS kini juga giat membagikan bibit tanaman kepada warga untuk ditanam. Kemarin baru tanaman kayu yang dibagikan, kedepan kami juga akan bagikan tanaman buah-buahan. Silahkan nanti untuk Blora bisa menghubungi Pak Suratman Kepala Balai Pengelolaan DAS Pemali Jratun wilayah Semarang,” jelas Herudojo.

Kepala Dinas Kehutanan Kab.Blora, Ir. Sutikno Slamet pun langsung mengusulkan agar kebun MSS/Klapanan bisa diajak kerjasama mengelola salah satu titik rest area milik Perhutani tersebut dengan memasarkan tanaman atau buah lokal Blora.

Adapun Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si dalam pertemuan di Joglo Kebun Buah MSS/Klapanan meminta dukungan semua pihak agar bisa menyukseskan pengembangan Agropolitan di Blora.

“Kami akan ajak semua pihak yang terkait untuk bersama-sama menyusun pengembangan Agropolitan sesuai kewenangan. Kemen LHK, Perhutani, Kementerian Pertanian, Dinas Kehutanan dan lainnya perlu melakukan sinkronisasi agar tujuan baik ini bisa segera terlaksana. Pak Kades bisa menyiapkan lahan agar dikelola masyarakat, selain Perhutani,” kata H.Arief Rohman M.Si

Agar kontribusi dukungan pengembangan Agropolitan bisa dipetakan sesuai kewenangan pihak terkait, Tenaga Ahli Ditjen RLPS Kementerian LHK Ir. Suharisno MM pun mengusulkan agar terlebih dahulu disusun master plan kawasan Agropolitan.

“Sepertinya ini sudah dibuat ada blok Pepaya, Jambu, Kelengkeng dll. Nah ini tinggal disusun kedepannya ingin seperti apa sehingga kami akan bisa memetakan bantuan yang bisa diberikan di bidang apa,” terang Suharisno.

Usai berdialog, kunjungan diakhiri dengan kegiatan petik buah langsung dari pohonnya. Rombongan tamu tersebut diajak Pak Bambang dan Wakil Bupati untuk turun langsung ke kebun memetik buah pepaya dan kelengkeng yang telah matang.

“Wah ternyata rasanya manis, dagingnya tebal dan tidak blenyek (basah-red). Ini diluar dugaan, Blora bisa seperti ini. Harus didukung serius ini, potensinya bagus,” kesan Ir. Bagus Herudojo Tjiptono, MP saat memetik dan mencicip buah kelengkeng. 

Diketahui luas lahan kebun buah MSS/Klapanan total ada 35 hektare, namun saat ini baru 12 hektare yang diolah dan ditanami buah-buahan. Pihaknya masih terbentur dengan masalah air yang terbatas, sehingga mengusulkan jika sedang mengalami kekeringan bisa ikut memanfaatkan air Waduk Greneng. (ag-infoblora)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kritik dan Saran serta masukan sangat berharga demi akuratnya informasi dalam portal infoblora.id ini.