BLORA. Rencana Pemkab Blora untuk mengembangkan Kebun Buah Mustika Sinar
Semesta (MSS) atau yang lebih dikenal dengan Kebun Buah Klapanan di Desa
Tunjungan Kecamatan Tunjungan menjadi kawasan Agropolitan kembali mendapatkan
dukungan dari pejabat pusat.
Rabu (3/8)
kemarin Direktur Kesatuan Pemangkuan Hutan Lindung (KPHL) Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Ir. Bagus Herudojo Tjiptono, MP datang
langsung ke Tunjungan Blora guna melihat potensi kebun buah yang berada di
sebelah timur Waduk Greneng tersebut.
Kedatangannya
didampingi Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si, Tenaga Ahli Ditjen Rehabilitasi
Lahan dan Perhutanan Sosial (RLPS) Kementerian LHK Ir. Suharisno MM, Kepala
Balai Pengelolaan DAS Pemali Jratun Ir. Suratman M.Si, Kepala Dinas Kehutanan
Kabupaten Blora Ir. Sutikno Slamet, Adm Perhutani KPH Blora Joko Sunarto, Adm
Perhutani KPH Ngawi Joko Siswantoro, dan sejumlah pejabat terkait lainnya.
Dialog tentang pengembangan Agropolitan di Joglo Kebun Buah MSS Klapanan Tunjungan. (foto: ag-infoblora) |
Dengan
menggandeng salah satu rekannya yang ahli di bidang buah-buahan, rupanya Pak
Bambang Suharto ingin mengubah image Blora yang kering, gersang dan identik
dengan jati menjadi wilayah yang subur dan bisa menghasilkan buah-buahan
unggul. Saat ini di kebunnya tersebut sudah ditanaman ribuan pohon buah-buahan,
mulai pepaya kalina, kelengkeng kristal, jambu kristal, srikaya, anggur,
markisa, durian, dll.
“Nah ini yang
selama ini kita inginkan, memanfaatkan lahan tidak produktif menjadi lahan
produktif yang subur sehingga menghasilkan buah-buahan. Kami akan mendukung
jika kebun seperti ini akan dikembangkan menjadi kawasan Agropolitan seperti
yang pernah diungkapkan Pak Wakil Bupati. Perhutani sudah selayaknya ikut
membantu, karena banyak juga lahan Perhutani di sekitar kebun buah ini yang
kurang produktif. Bisa dikerjasamakan nanti,” ujar Direktur KPHL Kementerian Ir.
Bagus Herudojo Tjiptono, MP.
Posisi kebun
buah MSS/Klapanan yang berada di perbukitan menurutnya sangat cocok jika akan
dikembangkan lagi. “Suasananya enak, pemandangannya bagus karena letaknya di
atas bukit. Jangan sampai kalah dengan Mekarsari lah, kita akan dukung nanti,”
lanjutnya.
Memetik pepaya kalina, salah satu komoditas buah unggulan di Kebun Buah MSS/Klapanan Tunjungan. (foto: ag-infoblora) |
“Kami melalui
Perhutani dan Balai Pengelolaan DAS kini juga giat membagikan bibit tanaman
kepada warga untuk ditanam. Kemarin baru tanaman kayu yang dibagikan, kedepan
kami juga akan bagikan tanaman buah-buahan. Silahkan nanti untuk Blora bisa
menghubungi Pak Suratman Kepala Balai Pengelolaan DAS Pemali Jratun wilayah
Semarang,” jelas Herudojo.
Kepala Dinas
Kehutanan Kab.Blora, Ir. Sutikno Slamet pun langsung mengusulkan agar kebun MSS/Klapanan
bisa diajak kerjasama mengelola salah satu titik rest area milik Perhutani
tersebut dengan memasarkan tanaman atau buah lokal Blora.
Adapun Wakil
Bupati H.Arief Rohman M.Si dalam pertemuan di Joglo Kebun Buah MSS/Klapanan
meminta dukungan semua pihak agar bisa menyukseskan pengembangan Agropolitan di
Blora.
“Kami akan
ajak semua pihak yang terkait untuk bersama-sama menyusun pengembangan
Agropolitan sesuai kewenangan. Kemen LHK, Perhutani, Kementerian Pertanian, Dinas
Kehutanan dan lainnya perlu melakukan sinkronisasi agar tujuan baik ini bisa
segera terlaksana. Pak Kades bisa menyiapkan lahan agar dikelola masyarakat,
selain Perhutani,” kata H.Arief Rohman M.Si
Agar
kontribusi dukungan pengembangan Agropolitan bisa dipetakan sesuai kewenangan
pihak terkait, Tenaga Ahli Ditjen RLPS Kementerian LHK Ir. Suharisno MM pun
mengusulkan agar terlebih dahulu disusun master plan kawasan Agropolitan.
“Sepertinya
ini sudah dibuat ada blok Pepaya, Jambu, Kelengkeng dll. Nah ini tinggal
disusun kedepannya ingin seperti apa sehingga kami akan bisa memetakan bantuan
yang bisa diberikan di bidang apa,” terang Suharisno.
Usai
berdialog, kunjungan diakhiri dengan kegiatan petik buah langsung dari
pohonnya. Rombongan tamu tersebut diajak Pak Bambang dan Wakil Bupati untuk
turun langsung ke kebun memetik buah pepaya dan kelengkeng yang telah matang.
“Wah ternyata
rasanya manis, dagingnya tebal dan tidak blenyek
(basah-red). Ini diluar dugaan, Blora bisa seperti ini. Harus didukung serius
ini, potensinya bagus,” kesan Ir. Bagus Herudojo Tjiptono, MP saat memetik dan
mencicip buah kelengkeng.
Diketahui luas lahan kebun buah MSS/Klapanan total ada 35 hektare, namun saat ini baru 12 hektare yang diolah dan ditanami buah-buahan. Pihaknya masih terbentur dengan masalah air yang terbatas, sehingga mengusulkan jika sedang mengalami kekeringan bisa ikut memanfaatkan air Waduk Greneng. (ag-infoblora)
Diketahui luas lahan kebun buah MSS/Klapanan total ada 35 hektare, namun saat ini baru 12 hektare yang diolah dan ditanami buah-buahan. Pihaknya masih terbentur dengan masalah air yang terbatas, sehingga mengusulkan jika sedang mengalami kekeringan bisa ikut memanfaatkan air Waduk Greneng. (ag-infoblora)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kritik dan Saran serta masukan sangat berharga demi akuratnya informasi dalam portal infoblora.id ini.