![]() |
PGN dan Bupati Blora H.Djoko Nugroho mensosialisasikan operasional jaringan gas rumah tangga (city gas) di Gedung Serbaguna Desa Sumber Kecamatan Kradenan. (foto: ag-infoblora) |
Launching
yang didahului dengan sosialisasi kepada calon pelanggan dilaksanakan di Gedung
Serbaguna Balaidesa Sumber, Kecamatan Kradenan, oleh PGN dengan dihadiri Dirjen
Migas Kemen ESDM, GM Pertamina Asset 4 Cepu, Bupati Blora, Forkopimda Blora,
Forkopimcam Kradenan dan masyarakat umum.
Dalam
sosialisasi tersebut, PGN yang diwakili oleh Direksi Jargas Ahmad Rifai
menjelaskan bahwa dalam tahap awal ini belum bisa langsung mengalirkan gas di
4000 rumah sesuai target awal. Namun PGN baru akan mengaliri 780 unit rumah
tangga yang ada di wilayah ring 1 CPP PPGJ Blok Gundih yakni masyarakat Desa
Sumber.
“Siang ini
kita akan uji cobakan di 5 rumah yang ada di Dukuh Jompong Desa Sumber. Nanti
jika sudah bagus dan layak digunakan baru akan dialirkan ke 780 rumah. Dalam 2
tahun kedepan secara bertahap akan menyeluruh ke 4000 rumah tangga sasaran. Saya
menjamin dengan menikmati jaringan gas rumah tangga ini, pengeluaran masyarakat
untuk energi bisa lebih hemat jika dibandingkan dengan menggunakan gas melon 3
kg,” ucapnya.
Para
pelanggan, menurutnya hanya dikenakan tarif minimal Rp 33 ribu perbulan dengan
penggunaan gas sebanyak 10 meter kubik.
“Jika
penggunaannya dalam sebulan kurang dari 10 meter kubik, maka akan tetap
dikenakan beban biaya Rp 33 ribu. Namun jika penggunaannya lebih dari 10 meter
kubik maka pertambahannya akan dihitung menurut harga yang ditetapkan. Setiap
rumah sudah dipasang meterannya sehingga akan diketahui seberapa besar
penggunaan gas setiap bulan. Sistem ini sama dengan pembayaran listrik dengan
sistem meteran, bukan token,” jelasnya.
![]() |
Bupati H.Djoko Nugroho mencoba jaringan gas rumah tangga dengan menggoreng telur ceplok bersama Dirjen Migas, PGN, Pertamina EP dan Forkopimcam Kradenan. (foto: ag-infoblora) |
“Saya minta
PGN juga bisa menekan beban biaya jaminan yang dulunya diusulkan sebesarRp 300
ribu. Kalau bisa jangan mahal-mahal, cukup Rp 100 ribu saja untuk jaminan
selama 3 bulan. Jika warga kami rutin membayar, maka uang itu akan
dikembalikan,” lanjutnya.
Mendengar
permintaan Bupati, Direksi Jargas PGN Ahmad Rifai pun langsung memberikan
jawaban bahwa pihaknya hingga sampai saat ini terus berusaha agar besaran biaya
jaminan yang dikenakan kepada pelanggan bisa terus ditekan.
“Tidak hanya
Rp 100 ribu, kami akan usahakan jaminannya nanti hanya Rp 50 ribu. Bapak ibu
semua silahkan diteken saja surat pelanggannya, nanti kalau masalah jaminan
kita usahakan semaksimak mungkin akan lebih rendah. Akan kami sampaikan dahulu
ke pimpinan PGN agar bisa dibahas,” ujarnya.
General
Manager (GM) Pertamina Asset-4, Wisnu Hindadari, menjelaskan bahwa sumber gas
untuk jaringan gas rumah tangga tersebut berasal dari sumur Pertamina EP di
wilayah Jawa Tengah dengan alokasi 0,2 juta kaki kubik per hari
(MMSCFD). Untuk tahap awal, fasilitas jargas tersebut akan mengalir ke
sekitar 780 rumah di wilayah Desa Sumber.
“Blora
merupakan kota selanjutnya di Jawa Tengah setelah Jargas Kota Semarang yang
menikmati fasilitas jaringan gas kota dari sumur-sumur di wilayah Kedungtuban,
Kedung Lusi, Randublatung yang dioperasikan dan dikelola oleh Pertamina
EP sejak tahun 2001, dan di-suplai gasnya dr CPP (Central Processing Plant)
Gundih Area. Ini adalah bentuk
sinergi BUMN dan PGN, dimana Gasnya berasal dari sumur Pertamina EP,
dialirkan menggunakan pipa transmisi PGN, yang sudah disiapkan dan diantisipasi
secara bersamaan berupa SOP Gas-In dan Kesepakatan Bersama / KB yg mengatur syarat
legal formal komersial,” ujar Wisnu.
Wisnu menambahkan,
bahwa jaringan gas di Kabupaten Blora ini akan berkembang terus karena banyak
potensi pelanggan kecil yang bisa memanfaatkan jaringan gas kota untuk
bisnisnya dan meningkatkan perekonomian dari industri rumahan. Untuk itu,
lanjutnya, PT Pertamina EP menargetkan, hingga 2 hingga 4 tahun mendatang
seluruh sambungan jargas untuk masyarakat Blora dapat semuanya teraliri melalui
mekanisme penyiapan infrastruktur gas dr Ditjen Migas dan PGN ke depan.
Sambutan
hangat diungkapkan masyarakat atas pengoperasian jargas Blora ini, sebagaimana
disampaikan Kepala Desa Sumber, Zaki Bachroni. “Warga sudah sejak lama menanti
gas Blora ini mengalir. Kami dan PGN serta Pertamina sudah melakukan
sosialisasi dan sambutan warga sangat baik dan antusias. Mereka ingin kedepan
segi keamanan jaringan gas tetap menjadi perhatian yang utama agar tidak
terjadi hal-hal membahayakan diluar keinginan bersama,” ujar Zaki.
Usai
disosialisasikan, launching city gas dilakukan Bupati, PGN, Pertamina, Dirjen
Migas dan Forkopimda dengan memencet tombol sirine di rumah Ibu Siti Masidah
Dukuh Jompong Desa Sumber. Api gas berwarna biru pun langsung menyala di kompor
yang berada di dapur Bu Siti Masidah.
Selain di
rumah Siti Masidah, launching atau uji coba city gas juga dilakukan di rumah
Hardi, Nyamin, Nur Solikin, dan Subandi. Warga langsung mencoba menggunakan api
biru jaringan gas rumah tangga untuk memasak. Tak terkecuali Bupati H.Djoko
Nugroho yang ikut mencoba menggoreng telur hingga matang. (rs-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar