Ratusan Siswa TK Geruduk Markas BPBD Blora, Belajar Tangani Bencana

Petugas BPBD Blora mengajarkan pemakaian alat pemadam kebakaran kepada anak-anak TK, Rabu (2/3) kemarin. (foto: teg-infoblora)

BLORA. Meningkatkan kemampuan anak-anak tentang bagaimana cara menangani bencana yang terjadi dan pengenalan perlengkapan pada petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) merupakan salah satu tujuan pembelajaran usia dini. Seperti halnya yang diikuti oleh siswa taman kanak-kanak ABA I Muhammadiyah Blora.

Dengan didampingi para guru pembimbing, sebanyak 130 siswa taman kanak-kanak pada Rabu (2/3) kemarin tampak antusias mengikuti arahan para petugas BPBD Blora. Para petugas dengan semangat mengajak anak-anak berinteraksi, berkomunikasi dan belajar bagaimana cara mengunakan peralatan untuk penanggulangan bencana. Secara bergantian, anak-anak mencoba untuk menggunakan pakaian dan mencoba alat pemadam kebakaran.

Sabrina salah satu siswa TK ABA I Muhammadiyah Blora mengungkapkan rasa senangnya bisa belajar dan mengetahui bagaimana cara penggunaan alat-alat yang digunakan para petugas BPBD. “Saya senang belajar disini, tidak ada kesulitan pengen mencoba lagi,” ujarnya dengan polos.

Kepala Sekolah TK ABA I Muhammadiyah Blora Sumiati saat ditanya tentang alasan pembelajaran anak-anak di Kantor BPBD mengungkapkan bahwa pembelajaran pada anak usia dini dibagi menjadi dua yakni indoor dan outdoor.

“Kebetulan kunjungan ini adalah salah satu kegiatan pembelajaran outdoor yang kami selenggarakan. Selain itu tema yang saat ini adalah tentang air oleh karena itu kami mengajak para siswa untuk belajar disini sambil mengenalkan alat- alat pemadam kebakaran,” jelasnya.

Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Blora Sri Rahayu mengatakan sangat mengapresiasi pihak sekolahan untuk mengajak para siswa mengenalkan dengan hal kebencanaan. Hal ini tentu sangat positif pada anak-anak sebab bencana kebakaran yang terjadi sebagian merupakan ketidak tahuan para anak-anak saat bermain api.

“Ini tentu pembelajaran sangat positif dengan adanya pembalajaran prekatek secara langsung seperti ini diharapkan para siswa sudah mengenal akan dampak bermain api dan dampak becana lain yang terjadi. Selai  itu saya harapkan hal ini nantinya bisa di contoh oleh sekolahan-sekolahan lain untuk pembelajaran outdoor mereka” terangnya. (teg-infoblora)